ChanelMuslim.com – Sahabat muslim, tahukah ada yang berbeda dengan tradisi solat Idul Adha di Pulau Sapudi Madura. Tidak seperti pada umumnya, tak terlihat seorang pun memakai mukena di masjid tempat dilaksanakannya solat Ied. Seperti diceritakan oleh Tim THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Seluruh jam’aah merupakan kaum laki-laki, mengenakan sarung serta baju muslim, lengkap dengan tasbih dan peci.
Ternyata, para wanita, sibuk mempersiapkan hidangan di halaman samping masjid, untuk disantap jama’ah usai Sang Imam menutup khotbah.
Terlihat di halaman masjid pada lebaran idul Adha tahun lalu ada 2 ekor kambing diikat dengan lubang galian di sampingnya, disertai parang menggantung di belakangnya. Menandakan, bahwa hewan tersebut siap untuk dikurbankan.
Ternyata benar dugaan, di Pulau Sapudi jarang sekali ada kegiatan kurban. Jika pun ada, hanya 2-3 ekor saja. Bahkan menurut keterangan warga, di Desa Prambanan tempat THK itu dilaksanakan, belum pernah ada kurban sebelumnya.
[gambar1] Dompet Dhuafa
Samsul (38), warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, mengatakan hal demikian. Itu lah yang menjadi alasan Dompet Dhuafa Jatim melaksanakan THK di Pulau Sapudi, khususnya Desa Prambanan.
Selain belum pernah adanya kurban, Desa Prambanan merupakan kawasan terdampak gempa bumi yang mengguncang Pulau Sapudi 5 (lima) bulan sebelumnya. Puing-puing bangunan masih terlihat tercecer di beberapa tempat.
[gambar1] Dompet Dhuafa
Kedatangan 100 ekor domba kurban dari Dompet Dhuafa pada tahun lalu menjadi kesan tak terlupakan bagi warga Prambanan.
Sebanyak 725 Kepala Keluarga di 3 (tiga) desa, Kecamatan Gayam menerima kebermanfaatan dari program THK Dompet Dhuafa pada tahun lalu. Masya Allah. Semoga tahun ini juga akan terwujud Kurban di Pulau Supudi. [jwt/rilis]