• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Mengemas Pendapat dengan Baik

24/07/2021
in Khazanah
Mengemas Pendapat dengan Baik

Foto: Pixabay

75
SHARES
577
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Mengemas Pendapat dengan Baik Oleh : Handika Putra

chanelmuslim.com – Perdebatan pendapat menjadi sebuah fenomena unik yang terjadi di sekitar kita. Orang-orang sudah mulai pintar mengoreksi sebuah kejadian yang terjadi di depan mata. Ada orang yang awalnya sangat apatis dengan masalah-masalah yang ada, tapi sekarang mereka mulai ikut angkat suara.

Entah menjadi bagian pro atau kontra, entah memang betul-betul paham atau cuma ikut-ikutan, semua saling adu pendapat. Dari perdebatan di sosmed sampai spanduk-spanduk jalanan yang mengkritik sebuah kebijakan.

Di sisi lain, ada yang tetap memilih untuk netral, bersikap masa bodoh dengan apa yang terjadi, cuma fokus pada dirinya sendiri. Kalau aku kurang setuju dengan orang macam ini. Kenapa? Karena mereka memilih untuk jadi penonton, tahu kan sifat penonton? Merasa paling benar tanpa mau ikutan bermain.

Baca Juga: Cinta Pra Nikah, Inilah Trik Setan Mengemas Keburukan

Mengemas Pendapat dengan Baik

Sebagian orang mungkin mengira bahwa perpecahan dan kericuhan yang terjadi saat ini adalah akibat dari berbedanya sebuah pendapat. Kalau menurutku pribadi, memang apa salahnya berbeda pendapat? Setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda, ya wajar saja kalau ada perbedaan.

Kalau pendapatku sih, perpecahan dan kericuhan bukan hanya terletak pada “pendapatnya”, tapi terkadang terletak dari cara “menyampaikannya” juga.

Terkadang seni atau cara penyampaian sebuah pendapat jarang sekali dipikirkan oleh sebagian orang, yang mereka pikirkan hanya pendapatnya bisa tersalurkan. Entah orang lain merasa tersinggung atau tidak itu bukan urusan, ada loh orang yang seperti ini.

Fakta di lapangan yang sering saya temui adalah, ada yang bertujuan untuk menasehati tapi yang dinasehati malah emosi. Setelah diteliti ternyata memang cara penyampaiannya kurang pas, menasehati ada seninya.

Maka dari itu tidak sedikit juga ada teman yang tersinggung akibat membaca chat di grup whatsapp, status di sosmed, spanduk di jalan. Ada juga yang tersinggung ketika mendengar pendapat dari orang yang lebih pintar dari dirinya, pilihan bahasanya kasar, intonasinya meledak-ledak, menggunakan umpatan dan lain-lain. Lalu bagaimana caranya? Nah untuk memulainya mari kita mulai dari diri kita sendiri.

Lihatlah kapasitas orangnya, lalu gunakan bahasa sesuai kapasitas orang tersebut.Jangan gunakan bahasa atau istilah yang aneh.

Perhatikan kondisi dan situasi. Debat pendapat di sosmed tidak ada ujungnya, lebih baik mengalah saja. Situasinya mendukung atau tidak untuk berpendapat. Jika tidak, lebih baik simpan dulu deh pendapatmu. Tidak semua pendapat harus disampaikan saat itu juga lho…

Pilihlah kata yang tepat. jangan menggunakan kata-kata kasar, umpatan, sumpah, atau kalimat yang mudah menyinggung. Intonasi diatur sedemikian rupa agar tidak terkesan emosi, sampaikan dengan sabar, jelas, dan tenang.

Dan untuk orang-orang yang mudah tersinggung tanpa alasan yang jelas, coba pahami mereka, dengarkan dulu pendapatnya, Jangan egois. (Mh/ipr)

 

Tags: Mengemas Pendapat dengan Baik
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Buku Kisah Para Wanita Mulia 

Next Post

Menyusui saat Mengandung, Bolehkah?

Next Post

Menyusui saat Mengandung, Bolehkah?

Mengenal Metode Baru untuk Tampil Cantik: Terapi Sinar Laser

Bagai Sayap Burung yang Patah

Bagai Sayap Burung yang Patah

  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    177 shares
    Share 71 Tweet 44
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7710 shares
    Share 3084 Tweet 1928
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3274 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • Heboh WO Ayu Puspita yang Bikin Horor Hari Bahagia

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5192 shares
    Share 2077 Tweet 1298
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1611 shares
    Share 644 Tweet 403
  • Empat Kebaikan Dunia dan Akhirat

    883 shares
    Share 353 Tweet 221
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Wajah Putih Bersinar atau Hitam di Hari Kiamat, Ditentukan Sejak di Dunia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pimpinan Daerah Salimah Kabupaten Kudus Lantik Pengurus Periode 2025–2030

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga