TAK terasa kita hampir sampai di penghujung tahun. Tentu yang dimaksud adalah kalender Hijriyah. Bulan ini adalah bulan Dzulqa’dah, bulan ke 11 dalam perhitungan Islam.
Tinggal satu bulan lagi, Dzulhijjah, maka kita akan masuk ke tahun baru 1445 H, InsyaAllah.
Hari ini pun istimewa karena merupakan hari Jumat terakhir di bulan yang termasuk dalam empat bulan yang dimuliakan Allah (asyharul hurum).
Dalam tradisi masyarakat Arab, bulan Dzulqa’dah disebut sebagai “bulan duduk-duduk santai”. Apa pasal?
Orang Arab di masa lampau biasa berdagang ke Yaman, Syam, dan Syiria. Di bulan ini mereka sejenak bisa bersantai.
Mereka bisa bersantai karena di bulan ini orang-orang dari luar Arab lah yang datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
Di bulan mulia ini pula pada tahun ke-10 H, Rasulullah mengumumkan niatnya untuk menunaikan ibadah haji, yang kemudian dikenal sebagai haji Wada’.
Seruan ini disambut kurang lebih 100.000 sahabat. Jumlah yang sangat besar, mengingat pada waktu itu penduduk bumi baru berjumlah 200-an juta.
Sekadar membayangkannya pun menitik air mata. Lautan manusia yang berpakaian ihram itu mengiringi langkah Sang Mustafa sambil terus bertalbiyah dari Madinah sampai ke Makkah.
Baca Juga: Keutamaan Amalan pada Bulan Dzulqadah
Kita Sampai di Penghujung Bulan Dzulqa’dah
View this post on Instagram
Kafilah haji ini memasuki Makkah pada Ahad pagi, 4 Dzulhijjah. Rasulullah SAW langsung menuju Ka’bah untuk melaksanakan tawaf.
Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas, Abu Thufail, dan Amir bin Watsilah, Rasulullah SAW tawaf sambil mengendarai al-Qashwa, untanya.
Rasulullah SAW berada di Mina selama tiga malam. Meski demikian, jama’ah haji boleh berada di Mina 2 malam yang disebut nafar awal, atau tiga malam yang disebut nafar tsani.
Sekitar 100 unta dibawa Rasulullah SAW dari Madinah untuk dikurbankan. Sebanyak 63 yang disembelih dengan tangannya sendiri yang mulia, sisanya diperintahkan Ali bin Abi Thalib untuk melakukannya.
Pada peristiwa haji Wada’ inilah turun ayat, “… Telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku padamu, dan telah Ku-ridhai Islam agama bagimu…” [QS Al Maidah: 3]
Di bulan Dzulqa’dah pula Rasulullah SAW melaksanakan hampir semua umrahnya, sebagaimana tersebut dalam hadis,
“Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah,
satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji.” [HR Bukhari].[ind]