MENGATUR pemikiran. Kadang kita enggak sadar pikiran kita ke mana-mana, kata orang “melantur“. Bahkan bias. Topik awal dengan hasil akhir beda. Kadang saya lihat orang ngomong muter-muter tapi gak ada solusi.
Being focus. Ini yang mahal harganya
Bahkan dalam buku Pembersih jiwa (Sa’id Hawa) dikatakan “Hal yang paling berharga namun sudah hilang adalah “Ilmu khusyu“.
Padahal khusyu ini adalah salah satu pondasi utama untuk menjadi orang yang beruntung yang akan masuk surga kekal abadan (Al mukminun: 1-11)
Lalu?
Yaa yang harus kita kendalikan adalah pemikiran
Pemikiran yang terstruktur
Dimulai dengan manajemen emosi. Kalau hati kita tenang maka pikiran juga tenang
Kita bisa memilah-milah mana yang harus difikirkan, mana yang harus ditangguhkan.
Kalau hati kita tidak tenang maka pikiran kita juga kacau atau sebaliknya dan mengakibatkan tindakan yang gegabah dan grasa grusu sehingga kalau kita kerjaannya pemimpin: Pemimpin arisan, ketua RT, ketua reuni, manager divisi, atau pembina yayasan kayak aku gini ~ Maka akan menghasilkan keputusan dan tindakan yang salah kalau kita tidak bisa me-manage emosi yang akibatnya sulit cari solusi.
Sehingga mengakibatkan kebangkrutan misalnya .. (naudzubillah)
Baca juga: Halal Bihalal SMA JISc Bersama Mam Fifi
Mengatur Pemikiran
Saya sendiri orangnya emosional. Secok. Senggol bacok, haha. Mudah kesal. Sebab saya tipical orang yang perfectionist. Di mata saya orang itu salah saja. Sampai saya harus memarahi diri saya. Untuk lebih sabar dan memaklumi, tapi org kebanyakan di negeri konoha, pada malas dan kerja seenaknya dan enggak disiplin juga enggak istiqomah and kerja enggak mikir. Maunya instan gitu enggak mau mikir .. Jadi capek ngasih tahunya. Kadang men-trigger emosi.
Ada masa saya tilawah gila gilaan sampai 2-3 juz sebelum rapat dengan 33 leaders di Jisc – yayasan Jakarta Islamic School (sekolahan saya) agar saya gak marah dan kesal.
Sehingga hasil rapat bagus dan mereka memahami apa yang saya ucapkan. Doa Robbisrohli sodri, wayassirli amri, wahlul ‘uqdatammil lisani yafqohu qouli.
Artinya: “Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Taha ayat 25-28). Itu juga bagus, tapi ke saya kurang ampuh.
Maka strategi sebelum meeting adalah tilawah dulu, kalau sempat tadabur dulu, kalau sempat baca sirah dulu dan dzikir yang banyak deh. Ketika sudah tenang baru mulai meeting. Persiapan hati untuk meeting tuh kalau lagi rajin bisa makan waktu 2 jam sendiri. Kayak ngadepin macan yaa?? Iyaa yang saya hadapi adalah nafsu saya sendiri, yang selalu pingin cepat dan perfectionist. Enggak sabaran.
Persiapan ruhy sebelum meeting kadang lama, malah sampai ketiduran.
Walau enggak janji enggak bakalan meradang yaa
Sebab kalau meeting tuh yang bikin kesel adalah ‘No respond’.
Yaa hampir semua orang gitu, diam saja kalau ditanya, diajak mikir. Karena takut juga karena mengandalkan yang lain
Terus terang yang kayak gini bikin kesel.
Tapi saya aslinya pendidik bukan pemimpin
Jadi saya sering sudah tahu jawabannya tapi saya masih tanya “lebih kepada saya pingin mereka tuh (anak-anak buah saya) mikir. Jadi dapat jawaban enggak gratisan gitu.
Kalau bisa karena buah pemikiran yang tajam.
Sebagaimana para Sahabat. Utamanya Hudzaifah yang ternyata beliau adalah ahli thingking skill lho …
Oh ya thingking skill tuh banyak banget di buku sirah 60 sahabat.
Tapi bener sih kata Rasulullah
Orang pinter adalah bukan yang dapat gelar Doctor. Tapi yang ingat kematian
Karena hidup setelah mati itu khan kehidupan yang sebenarnya dan lamaa (abadan). Kalau di dunia is limited age. Umur terbatas.
Ok deh
So, kesimpulannya apa yaa?
Hehe
Dengan Dzikir, sholat, ibadah apapun juga utamanya tilawah .. maka hati tenang dan kalau hati tenang maka bisa mikir yang lebih terstruktur gitu. Dan pemikiran yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik, terutama untuk para pemimpin. Pikiran enggak boleh kacau. Nanti hasilnya buruk untuk umat.
“Manajement emosi” mesti kita perhatikan agar bisa me-manage solusi untuk bisa menghasilkan good aksi.
# Deep Learning.
# Buat ingatkan diri saya. Agar lebih tenang untuk menjadi pemenang.
(Satu pagi di Perth, 8 June 2025 – Mikir-mikir Sambil menyiapkan breakfast untuk si kecil dan si besar). Nasi goreng sauce barbeque dan telur dadar butter. Untuk bekal Si bungsu dan si sulung.
