ChanelMuslim.com – Penulis novel bernama Jombang Santani Khairen (JS Khairen) sudah terlebih dahulu memasukkan nama Nusantara dalam karyanya. Penulis 14 buku itu bahkan dalam cerpennya berjudul “Bertemu Sekali Lagi” menuliskan secara jelas kata Ibukota Nusantara.
Baca Juga: Nusantara, Nama Baru Ibukota Negara Indonesia
Penulis Novel ini Sudah Terlebih Dahulu Masukkan Nama Nusantara dalam Karyanya
Cerpen tersebut merupakan salah satu cerpen dalam buku ‘Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku’ yang sudah terbit awal 2021 di penerbit Bukune.
Seperti diketahui, nama Nusantara telah resmi menjadi nama ibukota baru setelah ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa, (18/1/2022).
Selain cerpen tersebut, JS Khairen juga sudah menyebutkan nama Nusantara dalam judul cerpen lainnya. Judulnya adalah “Nusantara Top Secret Project : Rongga Waktu”.
Cerpen tersebut adalah salah satu cerpen dalam buku ‘Rinduku Sederas Hujan Sore Itu’ yang terbit tahun 2017 di Noura Publishing.
Hal ini tentu saja menimbulkan kekaguman sekaligus keterkejutan di kalangan masyarakat. Bahkan, ada yang menyebutkan penulis ini adalah time traveller, dukun, sampai cenayang karena bisa memprediksikan hal tersebut.
Namun, dalam unggahan akun instagramnya @js_khairen, ia mengatakan dengan tegas bahwa sebenarnya hal ini juga bisa dibilang bukan memprediksi.
JS Khairen menjelaskan dengan sangat masuk akal yang mana hal ini juga bisa diterapkan oleh penulis novel lainnya.
Ia menjelaskan bahwa walau yang ditulisnya adalah novel fiksi, tapi JS Khairen sebelumnya telah melakukan banyak riset mendalam.
Pria itu bahkan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mendalam dengan teman-temannya yang senang menganalisis apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan peristiwa serta data yang ada saat ini.
Selain itu, hal ini juga tidak bisa dibilang memprediksi karena apabila rajin baca-baca buku, melihat sejarah, mendengarkan pendapat para ilmuwan dan negarawan, maka bisa ditarik benang merahnya tentang apa yang bisa terjadi di masa depan.
Intinya adalah membaca buku-buku dan jurnal, riset sebanyak-banyaknya, mendengar diskusi-diskusi para ahli, dan digabungkan dengan imajinasi.
Jadi, apa yang dilakukan oleh JS Khairen bukanlah sebuah prediksi melainkan bukti bagaimana sebuah riset, rajin dalam membaca dan mendengarkan bisa menghasilkan suatu karya yang luar biasa. [Cms]