ChanelMuslim.com – Sahabat fashion, perhatian terhadap kualitas Sumber Daya Manusia yang melahirkan kreativitas di bidang fashion khususnya tata busana semakin meningkat, salah satunya melalui Revitalisasi SMK.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Direktorat Pembinaan SMK yang didukung oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation dan Indonesia Fashion Chamber (IFC) membuktikan hal tersebut dengan menggelar “Workshop Penyelarasan SMK Kompetensi Keahlian Tata Busana Tahun 2017 (Revitalisasi SMK)”.
Penyelenggaraan workshop sebagai lanjutan dari workshop yang pernah diselenggarakan pada tahun 2016 ini ditujukan untuk 140 pendidik perwakilan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Tata Busana di seluruh Indonesia.
Workshop ini telah dimulai sejak tanggal 13 November 2017 di Hotel Griptha, Kudus, Jawa Tengah dan akan ditutup pada hari Jumat, 17 November 2017.
[gambar1]
Antusias para guru untuk Go Internasional (Foto: Lisa Fitria)
Program workshop tersebut bertujuan mendukung peningkatan mutu tenaga pendidik SMK Tata Busana di Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) dengan kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan terkini industri fashion sehingga dapat mendorong perkembangan industri fashion Indonesia.
Peserta workshop mendapatkan ragam materi terkait seluruh sektor dalam ekosistem industri fashion yang mencakup desain, produksi, hingga pemasaran.
[gambar2]
Suasana Workshop di SMK Kudus (Foto : Lisa Fitria)
Tak hanya mendapatkan materi dari para mentor berpengalaman, peserta turut melakukan praktik pembuatan ready to wear (RTW).
Seluruh peserta yang terbagi menjadi 16 kelompok tersebut diberi tugas untuk membuat 32 outfit dengan mengaplikasikan Indonesia Trend Forecasting 2018 bertema “Grey Zone” yang terdiri dari empat subtema yaitu Archean, Vigilant, Cryptic, dan Digitarian.
Koleksi tersebut menggunakan konten lokal seperti material tenun dan batik, serta bahan penunjang yang juga buatan lokal.
[gambar3]
Semangat Menuju Go Internasional (Foto: Lisa Fitria)
Hasil karya peserta akan dipresentasikan dalam fashion show yang menjadi rangkaian acara penutupan.
Lisa Fitria, Mentor Fashion Branding workshop ini mengatakan kegiatan kedua ini diarahkan seperti halnya project runway dari A sampai Z.
Seluruh peserta diajarkan mengenai proses pembuatan koleksi RTW, mulai dari pembuatan desain, pola, sampai produksi, termasuk mempresentasikan karyanya melalui fashion show.
"Jadi peserta diajarkan tentang proses rangkaian fashion show, seperti penentuan konsep show, pemilihan lagu, koreografi, arahan model, dan lainnya. Dengan mendapatkan pengetahuan baru tentang industri fashion yang sebenarnya, para pendidik dapat mengarahkan siswa-siswi didiknya agar menjadi tenaga terampil yang terserap oleh dinamika industri fashion,” papar Lisa Fitria kepada chanelmuslim.com, Jumat (17/11).
Lebih lanjut, diharapkan setiap SMK Tata Busana dapat berperan sebagai teaching factory yang melahirkan brand-brand RTW seperti halnya brand Zelmira yang dihasilkan oleh siswa-siswi SMK NU Banat.
“Dengan mengikuti workshop ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru sesuai perkembangan industri fashion, terutama bidang desain sesuai materi yang saya ajarkan di SMKN 3 Bogor. Dengan bekal ilmu mengajar yang baru, saya optimis para siswa-siswi SMK dapat lebih mengembangkan kreativitas dan ketrampilan agar menjadi lulusan yang benar-benar siap kerja,” ungkap Neni Triana, peserta dari Bogor, Jawa Barat yang telah mengajar di SMK Tata Busana sejak tahun 1986.
Hal senada dialami pula oleh Agustina Rahajaan, peserta dari Maluku. Pengajar SMKN 5 di Kota Ambon tersebut menyatakan melalui workshop ini dirinya dapat memperbaharui ilmu yang dipelajari puluhan tahun lalu.
"Antara lain materi pembuatan pola berdasarkan metode terbaru yang lebih mudah dan praktis diterapkan. Pelajaran baru yang saya peroleh sangat berguna untuk meningkatkan materi ajar di SMK Tata Busana di Ambon sehingga para lulusannya tak kalah saing, meskipun saat ini masih terbentur kendala keterbatasan fasilitas penunjang di sekolah,”katanya.
Karya project runway tersebut akan ditampilkan dalam fashion show yang diperagakan oleh siswi SMK NU Banat, SMKN 1, dan SMKN 3 Kudus.
Fashion show sekaligus seremoni penutupan workshop tersebut diselenggarakan di SMK Raden Umar Said (RUS) yang berada di Kudus.
Selamat. (jwt)