ChanelMuslim.com – Facebook pada Kamis kemarin menunda kembalinya karyawan ke kantor hingga awal tahun depan karena melonjaknya kasus virus corona varian Delta.
Baca juga: Varian Delta Picu Kembalinya Covid-19 ke Wuhan
Jejaring sosial terkemuka itu menetapkan target baru untuk memiliki karyawan kembali ke kantor pada bulan Januari tahun depan, tetapi berjanji untuk memberikan pemberitahuan yang cukup sebelum mereka diminta untuk muncul.
“Data, bukan tanggal, yang mendorong pendekatan kami untuk kembali ke kantor,” kata juru bicara Facebook dalam menanggapi penyelidikan AFP.
“Kami terus memantau situasi dan bekerja dengan para ahli untuk memastikan rencana kembali ke kantor kami guna memprioritaskan keselamatan semua orang.”
Untuk saat ini, data menunjukkan peningkatan jumlah kasus Covid berdasarkan varian Delta, kata juru bicara itu.
Google, Facebook dan Microsoft mengatakan pekerja yang kembali perlu divaksinasi terhadap Covid-19.
Facebook juga mewajibkan orang-orang di kantor untuk memakai masker, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi atau tidak.
Di Microsoft, tanggal paling awal untuk membuka kembali fasilitas AS sepenuhnya adalah 4 Oktober, menurut raksasa komputasi yang berbasis di negara bagian Washington tersebut.
Raksasa e-commerce Amazon mengkonfirmasi bahwa mereka menunda kembalinya karyawan ke kantor perusahaan hingga Januari tahun depan, bukan September seperti yang diharapkan semula.
Google bulan ini membuat kantornya terlarang bagi karyawan yang tidak divaksinasi dan memperluas opsi global bekerja dari rumah hingga 18 Oktober.
Serikat pekerja dan pengkritik mandat telah mulai berbicara menentang vaksinasi yang diperlukan, sembari mengutip argumen kebebasan pribadi.
Varian Delta termasuk varian yang dianggap penting. Varian ini ditemukan di India pada akhir tahun 2020 dan diduga bertanggung jawab terhadap sebagian peningkatan kasus pada gelombang kedua pandemi di India yang dimulai sejak Februari 2021.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli varian ini sebagai varian Delta bukan untuk menggantikan nama ilmiah, melainkan sebagai nama yang dipakai secara umum di ruang publik. WHO menganggap varian Delta sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern).[ah/afp]