SEBUAH laporan terbaru yang dirilis oleh Pew Research Center, lembaga riset independen yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa Islam saat ini menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Penelitian ini didasarkan pada data demografis global dalam rentang waktu satu dekade terakhir.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pertumbuhan jumlah pemeluk Islam melampaui kelompok agama lain secara signifikan.
Islam saat ini masih berada di peringkat kedua dalam jumlah penganut secara global, setelah Kristen.
Namun, tingkat pertumbuhan umat Islam jauh lebih tinggi, menjadikan Islam sebagai agama dengan perkembangan paling pesat dari sisi kuantitas.
Beberapa faktor yang memengaruhi tren ini antara lain adalah tingkat kelahiran yang tinggi di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, serta peningkatan migrasi dan persebaran populasi Muslim ke berbagai wilayah dunia, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Asia Tenggara.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Riset Pew Research Center: Islam Jadi Agama dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia
Baca juga: Ruben Onsu Umumkan Memeluk Agama Islam Saat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Pew Research Center juga mencatat bahwa selain faktor demografis, meningkatnya minat pada ajaran Islam di kalangan masyarakat global turut mendorong pertumbuhan ini. Di sejumlah negara Barat, misalnya, konversi ke Islam juga memberi kontribusi terhadap angka pertumbuhan tersebut, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibanding faktor kelahiran.
Laporan ini menjadi bagian dari studi jangka panjang Pew Research Center yang memetakan perubahan dalam lanskap agama global. Dalam proyeksi jangka panjang yang pernah dirilis sebelumnya, Pew memperkirakan bahwa jika tren ini berlanjut, jumlah umat Islam secara global bisa melampaui jumlah umat Kristen pada akhir abad ke-21.
Temuan ini memberikan gambaran bahwa dinamika keagamaan di dunia terus berkembang, dan Islam memainkan peran penting dalam perubahan tersebut.
Selain menjadi sorotan dalam dunia akademik dan penelitian sosial, data ini juga relevan dalam memahami arah kebijakan global terkait keagamaan, migrasi, dan budaya lintas negara.[Sdz]