Oleh: Mar'ati, S.Pd., Ketua Salimah dan Paud Biruni Kota Pangkal Pinang.
ChanelMuslim.com- Memiliki anak yang baik akhlaknya merupakan impian kita sebagai orang tua. Salah satu sikap orang tua yang bijak ternyata dapat melahirkan akhlak yang baik bagi anak.
Ayah bunda, siapa pun kita pasti menginginkan anak-anak yang pintar, saleh dan salehah, penurut dan berbagai sifat ideal lainnya. Tapi, kita bisa merasakan sendiri tidak semua anak bisa seperti itu. Bahkan, dalam satu keluarga pun bisa jadi berbeda-beda. Apalagi dengan pengaruh lingkungan yang luar biasa.
Lalu, bagaimana sikap kita jika ternyata ada di antara anak-anak kita itu bermasalah? Apakah itu masalah kenakalan yang biasa atau dalam batas wajar bahkan mungkin masalah-masalah yang sangat luar biasa. Apakah kita langsung menghukumnya, memberi sanksi? Kalau kita tidak boleh langsung menyalahkan seratus persen kepada anak, bagaimanakah solusinya?
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
Pertama Introspeksi. Cara ini penting untuk mendeteksi sumber masalah dari dalam, sebelum melihat keluar. Apakah memang dari anak, atau justru berasal dari diri kita sendiri.
Model introspeksi ini antara lain, adakah yang kurang dari kita dalam pengasuhan? Sudahkah kita memberi teladan yang baik dalam sikap kita sehari-hari? Sudahkah kita penuhi segala kebutuhannya yang tentunya bukan hanya sekedar kebutuhan materiil semata tapi yang lebih utama adalah kebutuhan kasih sayang. Walaupun pemenuhan kebutuhan materiil juga tidak bisa diremehkan. Lalu, adakah tercampur dengan sumber rezeki yang tidak halal atau subhat?
Kedua adalah Pendekatan. Pada saat anak bermasalah, yang sangat dibutuhkan adalah sentuhan, rangkulan serta pengayoman dari orang-orang terdekatnya, bukan malah dijauhi atau dipinggirkan. Dengan perlakuan yang penuh kasih sayang justru akan lebih menyentuh ke hatinya.
Dalam hadist riwayat At Tabrani, "Rasulullah SAW berkata: Tidaklah suatu keluarga diberi kelembutan melainkan akan memberi manfaat pada mereka, dan tidaklah sebaliknya melainkan akan memberi mudharat pada mereka."
Ketiga adalah dukungan atau support. Yaitu memberi keyakinan bahwa kita bisa bersama-sama memperbaiki keadaan.Tidak ada kata terlambat, menumbuhkan rasa percaya dirinya dan meyakinkan bahwa Allah Maha Pengampun.
Terakhir adalah doa. Doa merupakan satu kekuatan yang sangat luar biasa, apalagi doa dari kedua orangtua. Terutama adalah doa seorang ibu terhadap anak kandungnya.
Dari keempat poin di atas, untuk menghadapi permasalahan anak tentunya sangat dibutuhkan peran dari kedua orangtua yaitu Ayah dan Bunda, karena dalam kondisi sulit peran sosok Ayah dan Bunda yang bijaksana sangat dibutuhkan anak untuk bisa keluar dari kondisi yang dihadapi. Pada akhirnya, impian memiliki anak yang berakhlak baik akan bisa terwujud sebagai manivestasi menuju jannahNya. (Mh)