ChanelMuslim.com – Pada masa Sultan Murad III, ia berhasil mematahkan invasi militer Portugis di Afrika Utara. Kerajaan Katolik Portugis yang dipimpin King Sebastian mengalami kekalahan telak melawan Mujahid Utsmaniyah di pertempuran Wadi Makhazin di Maroko, dan sangat berpengaruh pada peta geopolitik saat itu.
Baca Juga: Larangan Rokok pada Masa Sultan Murad IV
Kemajuan Islam pada Masa Sultan Murad III
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin @gensaladin, kekhalifahan Utsmaniyah makin tinggi kekuatannya dan makin disegani di lautan.
Beliau adalah cucu Sulaiman Al Qanuni yang mempertahankan kehebatan kakeknya. Nama beliau Murad, dinamakan langsung oleh kakenya di dunia sebagai penguasa paling kuat di muka bumi saat itu.
Beliau dibesarkan di tengah pendidikan Islami yang kuat dan ia memiliki keistimewaan mencintai seni dan keindahan.
Walaupun Sultan Murad III tidak pernah berangkat memimpin pasukan muslimin dalam medan perang, di masanya wilayah Eropa yang kini bernama Polandia menjadi bagian dari kekuasaan Kekhalifahan Utsmaniyah.
Raja-raja Eropa kembali menyaksikan Izzah yang kuat yang ditampilkan oleh Murad III.
Salah satu yang diabadikan oleh sejarah adalah, beliau memperbarui perjanjian dengan negara-negara Eropa (Prancis dan Venesia) dan saat itu Prancis menjadi mitra Kekhalifahan Utsmaniyah yang memperbolehkan armada laut Muslimin membangun pangkalan militer di pantai Prancis.
Ratu Inggris, Isabella meminta izin dari Sultan Murad III untuk mengizinkan kapal-kapal Inggris agar dibolehkan mengibarkan bendera Inggris.
Nyaris semua kapal Eropa harus meminta izin pada aturan Kekhalifahan Utsmaniyah untuk berlayar di zona maritimnya, dan mereka hanya berani jika mengibarkan bendera Prancis karena saat itu Prancis jadi bawahan Kekhalifahan Utsmaniyah. [Cms]