ChanelMuslim.com – National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menegaskan bahwa fesyen berkelanjutan atau sustainability di bidang fesyen bukan mengikuti tren tapi memang sudah dilakukan industri fashion muslim di Indonesia sejak lama.
“Kami menyadari, fashion adalah pencemar kedua setelah minyak di dunia. Oleh karena itu, sudah sejak lama kami menjadikan sustainability ini sebagai gaya hidup baru di bidang industri fesyen muslim di Indonesia, bukan mengikuti tren,” ungkap Ali Charisma dalam Press Conference ISEF 2021, Senin (18/10).
Meskipun demikian, pemilik brand Ali Charisma itu mendorong para desainer muslim Indonesia untuk tidak ketinggalan momen yang sedang menjadi perhatian dunia itu.
“Potensi besar ini jangan sampai terlewat. Jangan sampai teman-teman di Indonesia terlewatkan dan tidak merasakan pasar sustainable yang sedang marak di dunia ini,” tambah Ali Charisma.
Ia juga mengingatkan tragedi akibat fast fashion yang terjadi di Bangladesh pada awal tahun 2000-an. Selain terjadi bencana dan menimbulkan korban para pekerja, fast fashion pada dasarnya menciptakan pasar yang hanya berfokus pada harga murah.
Menurutnya, sejak saat itu, sustainable fashion atau konsep fesyen berkelanjutan menjadi solusi.
“Kondisi tersebut mendasari mereka untuk mengubah konsep lebih sustainable. Mereka mengerti bahwa sustainable product ke depannya akan berpotensi besar,” lanjut Ali.
Baca Juga: Wondership Waqf Al Azhar Road to ISEF 2021
Jelang ISEF 2021, Ali Charisma Angkat Suara soal Fesyen Berkelanjutan
Di sisi lain, Ali juga menyoroti perihal pentingnya pasar luar negeri dalam mendukung industri fesyen muslim Indonesia.
Ia berpendapat, pemasaran produk fesyen dalam negeri itu dari hulu ke hilir. Salah satu kunci dalam menyukseskan industri fesyen muslim Indonesia yaitu buyer luar negeri.
“Konteksnya bisa mulai dari sedikit sampai yang tinggi, dari hulu ke hilir, dan buyer itu salah satu kunci menyukseskan industri fesyen Indonesia,” tambah Ali yang sudah menekuni bisnis fesyen selama 23 tahun.
Peran buyer luar negeri, bagi Ali, seperti reseller di dalam negeri. Jika mereka bisa menyakinkan konsumen luar negeri untuk membeli produk Indonesia, tentu peran mereka akan sangat besar.
“Nah, bagaimana kita bisa masuk dalam ekosistem fesyen luar negeri? Salah satunya, mengikuti pameran yang dapat menjaring buyer dari seluruh dunia,” ujarnya.
Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 kembali hadir sebagai event tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia. Memasuki tahun kedelapan, penyelenggaraan ISEF merupakan konsistensi upaya Bank Indonesia, KNEKS, dan seluruh kementerian/instansi/lembaga/asosiasi terkait dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Magnifying Halal Industries through Food and Fashion Markets for Economic Recovery adalah tema yang diangkat dalam ISEF 2021 yang akan diadakan secara hybrid pada 25-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center.
Sustainable Fashion Muslim adalah bagian dari rangkaian acara ISEF 2021 yang merupakan kerja sama antara Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber, dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Selain Ali Charisma dari IFC, hadir pula Novita Yunus dari Wastra Cantik Indonesia mewakili member IKRA (Industri Kreatif Syariah Indonesia) fesyen, Ferawati Claudia mewakili IKRA accessories, dan Wardah Cosmetics sebagai official MUA ISEF 2021.[ind]