MENGINGATKAN diri sendiri kepada kematian akan akan membuat hati kita lembut. Kita menjadi lebih taat kepada Allah dan takut berbuat dosa. Hal apa saja yang dapat membuat kita mengingat kematian?
Baca Juga: Percakapan antara Khalifah Sulaiman dan Syaikh Abu Hazim Tentang Menjemput Kematian
8 Hal yang Mengingatkan pada Kematian
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mengingatkan kita pada kematian;
1. Ziarah kubur, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berziarah kuburlah kalian sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani)[7]
2. Mengunjungi mayit ketika dimandikan dan melihat proses pemandiannya
3. Menyaksikan proses sakaratul maut dan membantu mentalqin
4. Mengantar jenazah, menyolatkan, dan ikut menguburkannya
5. Membaca Al Qur’an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan kepada kematian dan sakaratul maut. Seperti firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.” (QS. Qaaf : 19)
6. Merenungkan uban dan penyakit yang diderita, karena keduanya merupakan utusan malaikat maut kepada seorang hamba
7. Merenungkan ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan Allah Ta’ala sebagai pengingat bagi hamba-hambaNya kepada kematian.
Contohnya, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, dan sebagainya
8. Menelaah kisah-kisah orang maupun kaum terdahulu ketika menghadapi kematian, dan kaum yang didatangkan bala’ atas mereka.
Mengingat kematian menjadi salah satu amalan dan motivasi bagi seorang muslim, karena manfaat berikut :
1. memotivasi untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya kematian;
2. memendekkan angan-angan, karena panjang angan-angan merupakan sebab utama kelalaian;
3. menjadikan sikap zuhud terhadap dunia, dan ridha dengan bagian dunia yang telah diraih walaupun sedikit;
4. sebagai motivasi berbuat ketaatan;
5. sebagai penghibur seorang hamba tatkala memperoleh musibah dunia;
6. mencegah dari berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam menikmati kelezatan dunia;
7. memotivasi untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat;
8. melembutkan hati dan mengalirkan air mata, mendorong semangat untuk beragama, dan mengekang hawa nafsu;
9. menjadikan diri tawadhu’ dan menjauhkan dari sikap sombong dan zhalim dan;
10. memotivasi untuk saling memaafkan dan menerima udzur saudaranya.
Mengingat kematian adalah picuan semangat bagi kita untuk dapat beribadah dan beramal shaleh sebaik-baiknya. [w/muslim.or.id/Cms]