ChanelMuslim.com – Pentingnya keterbukaan keuangan sebelum menikah. Pernikahan adalah aktivitas sepanjang masa yang tidak terbatas oleh waktu. Persiapan mengenainya butuh kematangan dari segala sisi. Dalam prosesnya, kedua belah pihak yang hendak menikah dituntut untuk mengenal terlebih dahulu calon pasangannya. Perkenalan ini telah diizinkan oleh agama sesuai dengan batas-batas yang telah ditetapkan.
Tujuannya, selain untuk memastikan ketertarikan satu sama lain, juga untuk mencegah ekspektasi yang berlebihan pada kehidupan setelah pernikahan.
Selain karakter dan perilaku calon pasangan, masalah keuangan juga sama intimnya untuk dibahas dalam proses pengenalan ini. Urgensi dari keterbukaan keuangan atau ekonomi ini sangat penting karena diantara penyebab terbesar dari perceraian adalah masalah ekonomi.
Ini disebabkan adanya kesalahan pemahaman tentang keuangan rumah tangga sebelumnya. Uang dianggap tidak perlu dibicarakan karena takut dikatakan matre.
Di samping itu, adanya persepsi bahwa masalah keuangan rumah tangga akan berjalan dengan sendirinya mengikuti arus pernikahan, sehingga bukanlah menjadi masalah besar untuk dipersiapkan matang-matang.
Baca Juga: Pentingnya Prebiotik dan Probiotik untuk Nutrisi Anak
Pentingnya Keterbukaan Keuangan Sebelum Menikah
Ustazah Febiola Aryani, S.E., M.CIS, M.M., dalam sebuah kajian yang diadakan oleh Komunitas Dukung Sahabat Menikah, menyebutkan bibit-bibit yang mengarahkan pada pemasalahan yang cukup fatal jika perencanaan keuangan ini diabaikan, diantaranya:
1. Merasa ‘tertipu’ dengan kemampuan finansial pasangan. Ada hal-hal yang tidak terduga dari pasangan setelah menikah seperti yang akan dibahas pada contoh di point-point selanjutnya.
2. Kurang mengantisipasi kebiasaan keuangan pasangan. Masing-masing calon tidak mengetahui bahwa pasangan memiliki gaya hidup keuangan yang bebas, seperti pasangan merokok, pasangan senang berfoya-foya atau belanja berlebihan dll.
3. Tidak terbuka akan beban-beban keuangan yang dimiliki. Dalam arti, adanya masalah-masalah keuangan yang tidak terduga setelah menikah, seperti adanya tanggunggan keuangan keluarga bagi pasangan, adanya hutang berat yang dimiliki sebelum menikah, pekerjaan yang tidak halal atau yang tidak diinginkan sampai masalah istri tidak diizinkan untuk bekerja.
4. Konflik karena ketidakmampuan mengkomunikasikan masalah keuangan. Tidak semua orang terbiasa membiacarakan keuangan hingga untuk masalah yang sederhana kadang susah untuk dikomunkasikan seperti ada kasus istri yang sudah menikah selama satu bulan masih bingung bagaimana cara meminta nafkah kepada suaminya, atau suami yang tidak memiliki kepekaan untuk memberikan istri nafkah tanpa diminta. Ini disebabkan tidak adanya pengetahuan mengenaai keterbukaan perencanaan ekonomi sebelumnya. [LN]