ChanelMuslim.com – Kisah pembebasan kota Makkah berlanjut ketika Nabi Muhammad membagi pasukan Muslimin menjadi empat resimen saat menuju kota Makkah.
Resimen utama dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah dan Rasulullah ada di sana sebagai pemimpin tertinggi semua pasukan.
Baca Juga: Kisah Pembebasan Kota Makkah (Part 1)
Kisah Pembebasan Kota Makkah, Nabi Muhammad Memerintahkan Para Sahabat Menahan Diri
Resimen Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan untuk memasuki Makkah melalui rute utama Madinah, dari barat laut dekat Azakhir.
Sedangkan itu, Zubair bin Awwam diamanahi memimpin resimen kedua yang memasuki Makkah dari barat daya, melalui jalan lintas barat bukit Kudai.
Resimen yang masuk dari selatan melalui Kudai berada di bawah kepemimpinan sahabat Ali bin Abi Thalib.
Resimen terakhir di bawah Khalid bin Walid ditugaskan untuk masuk dari timur laut, melalui Khandama dan Lait.
Dilansir dari channel telegram Generasi Shalahuddin, dijelaskan bahwa taktik ini memungkinkan semua resimen untuk maju secara bersamaan dari semua arah untuk menuju Makkah.
Hal ini akan menyebabkan kebingungan pasukan musuh dan mencegah konsentrasi mereka di satu titik.
Alasan penting lainnya mengapa taktik ini dipilih adalah apabila satu atau dua resimen pasukan menghadapi perlawanan keras dan tidak mampu menerobos gerbang Makkah, maka pembebasan dapat berlanjut dari sisi-sisi lain.
Perintah Rasulullah selama pembebasan adalah menekankan kepada para sahabatnya untuk menahan diri dari kontak senjata, kecuali orang Musyrikin Quraisy menyerang.
Kaum Muslimin memasuki Makkah pada 20 Ramadan 8 Hijriah dan pembebasan ini berlangsung damai.
Namun, resimen yang dipimpin Khalid harus berhadapan dengan orang-orang Quraisy yang melakukan perlawanan keras seperti Ikrimah dan Shafwan serta Suhail bin Amr.
Mereka mengumpulkan sekelompok orang-orang Quraisy dan menghadapi pasukan Khalid.
Puluhan musyrikin Quraisy menyerang para sahabat dengan pedang dan busur.
Namun, setelah pertempuran singkat, orang-orang Quraisy menyerah setelah kehilangan 12 orang, sementara di pihak Muslimin ada dua pejuang yang syahid.
Baca Juga: Relawan Bagikan 10.000 Makanan Berbuka Setiap Harinya di Makkah
Detik-detik Pembebasan Makkah
Pada hari mulia tersebut, langit Makkah serasa teduh.
Orang-orang merasa aman dan kemuliaan Islam masuk ke setiap rongga-rongga rumah setiap penduduknya.
Berhala-berhala yang mengelilingi Ka’bah serasa menyesakkan.
Semua orang akhirnya tahu bahwa berhala itu tak lagi punya tempat di sisi Ka’bah.
Kemudian, bersama dengan sahabat-sahabatnya, Rasulullah mengunjungi Ka’bah.
Berhala-berhala yang berjumlah 350 itu dihancurkan.
Setelah itu, Nabi Muhammad membacakan ayat sembari meruntuhkan patung-patung itu,
Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.” (Q.S. Al-Isra 81)
Melihat Rasulullah mengunjungi Ka’bah, orang-orang berkerumun di sekelilingnya.
Menunggu apa keputusan yang akan dibuat oleh Sang Pembebas yang dahulu mereka zalimi itu.
Pandangan Rasul penuh kewibawaan dan sama sekali tak menyiratkan keangkuhan.
Beliau bersabda, “Wahai Quraisy, apa pendapat kalian tentang perlakuan yang harus aku berikan pada kalian?”
Orang-orang menjawab, “Engkau adalah saudara kami yang mulia, putra saudara kami yang mulia.”
Dan mereka berkata, “Kami mengharap maaf, wahai Nabi Allah. Kami tak pernah memikirkan kecuali yang baik tentangmu.”
“Aku akan menyampaikan pada kalian dengan kata-kata yang sama dengan Yusuf katakan kepada saudara-saudaranya. Hari ini tidak ada teguran terhadapmu: pergilah, karena kamu bebas.”
Itulah kisah pembebasan kota Makkah yang bisa kita ambil pelajarannya.
Bisa kita lihat bagaimana Rasulullah menyusun taktik pembebasan yang luar biasa, sehingga pembebasan berjalan dengan lancar. [Ind/Camus]