ADAKAH yang disebut “Sedekah salah sasaran?” Ketika ada yang bersedekah membagi makanan di hari Jumat kepada tetangga secara rutin kemudian ada yang berkomentar,
“Sedekah kamu itu salah sasaran, seharusnya sedekah diutamakan untuk anak yatim dan dhuafa”. Bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat mencontohkan soal sedekah ini? Jazakallah.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan mengenai hal ini yaitu sebagai berikut.
Sedekah yang harus tepat sasaran adalah zakat.
Ada pun sedekah sunnah, siapa pun boleh mendapatkannya. Fakir, Miskin, yatim, janda yang tidak memiliki penghasilan, jompo, atau orang kaya pun boleh, tapi orang kaya tidak diutamakan, hanya boleh saja.
Imam an-Nawawi Rahimahullah mengatakan:
تحل صدقة التطوع للأغنياء بلا خلاف، فيجوز دفعها إليهم ويثاب دافعها عليها, ولكن المحتاج أفضل.
Sedekah sunnah itu halal diterima oleh orang kaya. INI TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA. Bagi yang bersedekah tetap mendapatkan pahala tetapi orang yang membutuhkan tentu lebih afdol.
(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab)
Baca Juga: 3 Keutamaan Sedekah
Sedekah Salah Sasaran
Imam Al Kasani Rahimahullah mengatakan:
وأما صدقة التطوع فيجوز صرفها إلى الغني لأنها تجري مجري الهبة.
Ada pun sedekah sunnah, maka boleh saja diberikan kepada orang kaya karena itu sama seperti memberikan hadiah. (Bada’i Shana’ i)
Ada pun bagi orang kayanya, sebagusnya mereka tahu diri lebih baik mereka memberikan kepada yang lebih butuh walau mereka boleh saja menerimanya.
Demikian. Wallahu a’lam. Sahabat Muslim, jadi jangan hiraukan perkataan orang lain tentang sedekah yang kamu lakukan. Teruskan perbuatan baik dan biarkan Allah yang menilai.[ind]