ChanelMuslim.com – Pemerintah Palestina menarik duta besarnya untuk Uni Emirat Arab (UEA) sebagai protes atas kesepakatan negara tersebut dengan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Atas permintaan [ketua PA] Mahmoud Abbas, kementerian luar negeri Palestina telah memutuskan untuk segera menarik duta besarnya untuk Uni Emirat Arab."
Selain itu, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara resmi presiden PA Nabil Abu Rudeineh, Mahmoud Abbas mengecam kesepakatan tersebut.
Mengumumkan pernyataan dari luar markas Abbas di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, Abu Rudeineh mengatakan kesepakatan itu adalah "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsha, dan perjuangan Palestina."
“Baik Emirates maupun pihak lain tidak memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Palestina. Kepemimpinan Palestina tidak akan mengizinkan siapa pun untuk ikut campur dalam urusan Palestina atau memutuskan atas nama mereka mengenai hak-hak sah mereka di tanah air mereka."
Israel dan UEA telah sepakat untuk menormalisasi hubungan, kata Trump pada Kamis, dalam sebuah langkah yang mencegah rencana kontroversial Israel untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.
Pernyataan bersama dari AS, UEA, dan Israel mengatakan "terobosan" akan mempromosikan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan merupakan bukti diplomasi dan visi yang berani dari tiga pemimpin, mengacu pada Trump, Putra Mahkota Mohammed, dan Netanyahu.
Berdasarkan kesepakatan itu, Israel akan "menangguhkan" rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki dan memfokuskan upayanya sekarang pada perluasan hubungan dengan negara lain di dunia Arab dan Muslim, menurut pernyataan tersebut.
Kesepakatan Israel-UEA juga ditolak oleh Hamas, dengan mengatakan kesepakatan itu tidak melayani kepentingan Palestina.
“Perjanjian ini sama sekali tidak melayani kepentingan Palestina, melainkan melayani narasi Zionis. Perjanjian ini mendorong pendudukan [oleh Israel] untuk melanjutkan penyangkalan terhadap hak-hak rakyat Palestina dan bahkan melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat kami, ”kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan.[ah/memo]