ChanelMuslim.com – Ada seorang gadis yang sangat saya cintai karena Allah, saya benar-benar ingin menikah dengannya Insya Allah. Perasaan saya bersambut, gadis itu juga bersedia menikah dengan saya. Tetapi kami masih kuliah di universitas yang berbeda dan berharap bisa menikah beberapa tahun lagi.
Saya tidak ingin melakukan zina dengannya. Saya percaya niat kami murni. Saya bahkan mendokan dia dan dia juga melakukan itu juga.
Bisakah saya melanjutkan hubungan ini? Karena dia mengubah hidup saya, demi Allah. Sebelumnya saya jarang melakukan shalat, tetapi sekarang tidak lagi. Kami saling mengingatkan untuk melakukan shalat. Saya bahkan menundukan pandangan saya pada lawan jenis. Saya melakukan lebih banyak hal baik daripada sebelumnya, sejak dia datang ke dalam kehidupan saya.
Baca Juga: Menikah, Berkeluarga, Lalu Apa?
Kami Ingin Menikah tapi Kami Masih Kuliah
Dia mengubah cara hidup saya yang buruk. Sekarang saya menjadi lebih baik dan saya benar-benar tidak ingin kehilangan dirinya. Meski jika saya tidak bisa menikah dengannya sekarang, saya akan menikahinya suatu hari.
Meskipun saya belum bertanya padanya apakah kami bisa memberi tahu orang tuanya tentang saya. Saya siap memberi tahu orang tua saya tentang dia, tetapi saya takut mereka mungkin berpikir saya terjebak mencintai seorang gadis daripada mempersiapkan hidup untuk menjadi pria yang lebih baik di masa mendatang. Dan saya juga khawatir orang tuanya mungkin memiliki pandangan yang sama tentang putri mereka.
Selalu ada stereotip yang melekat pada situasi ini pada masyarakat kami. Saya khawatir mereka mungkin berpikir saya bahkan belum lulus dari universitas dan lebih baik berbicara tentang menjalani kehidupan yang baik daripada berbicara tentang menikahi seorang gadis. Ide tentang menikah saat masih kuliah tidak dapat mereka diterima.
Saya benar-benar membutuhkan nasihat tentang hal ini karena saya terjebak pada kondisi ini, haruskah merahasiakannya atau membicarakannya kepada orang tua kami. Saya tidak tahu apakah hubungan kami dapat diklasifikasikan sebagai Zina yang saya harapkan bukan. Saya tidak ingin kehilangan dirinya, semoga Allah mengijinkannya.
Hannah Morris, seorang konsultan muslim di Inggris dalam aboutislam.net memberikan masukan atas keresahan seorang pemuda yang menikah selagi dia dan gadisnya masih kuliah.
Dapat dimengerti mengapa Anda merasa situasi ini sangat sulit. Anda telah menemukan seseorang yang ingin Anda nikahi dan dia telah menerima lamaran Anda juga, tetapi Anda ragu apakah sekarang adalah saat yang tepat karena Anda belum menyelesaikan kuliah.
Anda juga mendapat tekanan tambahan bahwa keluarga akan menolak rencana Anda karena pandangan umum di lingkungan bahwa Anda harus menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Apa yang tampaknya paling membuat Anda sedih adalah bahwa jika Anda mengabaikan masalah ini dan menunggu hingga lulus kuliah, komunikasi apa pun dengan gadis ini digolongkan sebagai zina karena Anda belum menikahinya.
Menurut prinsip-prinsip Islam, hubungan apa pun dengan wanita di luar pernikahan adalah haram.
“Jangan sampai kalian berdua-duaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), karena setan adalah orang ketiganya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Syu’aib al-Arnauth).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Allâh telah menulis atas anak Adam bagiannya dari zina, maka pasti dia menemuinya: Zina kedua matanya adalah memandang, zina lisannya adalah perkataan, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan. Dan itu semua dibenarkan dan didustakan oleh kemaluannya.”
Jadi, kita dapat melihat dengan jelas mengapa bahkan hubungan yang tampaknya kecil dengan anggota lawan jenis dapat menyebabkan dosa yang lebih serius. Jadi, yang terbaik adalah menghindarinya atau membuatnya halal melalui pernikahan.
Ini mungkin sulit untuk Anda dengar mengingat Anda sangat menyukai gadis ini. Tapi Anda perlu tahu bahwa dari perspektif Islam, tidak ada kewajiban bagi pria (atau siapa pun) untuk menyelesaikan universitas atau bahkan memiliki pekerjaan yang stabil sebelum menikah.
Tentu saja, ini mungkin situasi yang ideal karena Anda mungkin merasa berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga baru Anda, tetapi itu bukan keharusan. Bahkan, secara Islam, Anda lebih wajib menikah untuk mencegah tindakan zina dan melindungi diri Anda dari jatuh ke dalam dosa. Ini lebih penting daripada aspek pernikahan lainnya seperti pendidikan dan kekayaan.
Ada banyak hal di mana Anda menemukan batas-batas yang kabur antara budaya dan agama. Adalah penting bahwa kita membuat perbedaan ini jika kita ingin menjadi pengikut sejati Allah dan bukan nenek moyang kita.
Dapat dimengerti, bagaimanapun, ini bisa semakin sulit jika keluarga tidak mendukung pernikahanini. Mereka lebih setuju untuk menyelesaikan kuliah sebelum menikah. Tapi, sekali lagi, dari perspektif Islam, itu tidak perlu.
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya” (HR. Bukhari no. 5056, Muslim no. 1400).
Dari apa yang Anda katakan, dia memiliki pengaruh positif pada Anda dalam hal memperkuat agama Anda. Ketakutan Anda untuk melakukan zina semakin memperkuat hal ini yang merupakan hal terpenting dalam pernikahan dan memilih pasangan.
Namun, ini tidak mengabaikan fakta bahwa segala hubungan dengannya adalah haram pada tahap ini. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk membalikkan situasi ini dan menjadikannya halal dengan bertobat dan benar-benar mengejar pernikahan dengannya.
Bergerak maju dengan proposal ini akan sulit tanpa dukungan keluarga, jadi mungkin sudah saatnya, jika Anda merasa nyaman, untuk mendekati keluarga Anda dan keluarganya untuk membahas masalah tersebut.
Jelaskan kepada mereka bahwa Anda ingin menikah untuk semua alasan yang tepat sebagai perlindungan bagi Anda dan gadis itu. Kesalehan yang Anda jalani harus menjadi hal terpenting bagi keluarga gadis itu, mengetahui bahwa seorang lelaki yang saleh akan memperlakukan anak perempuan mereka dengan hormat sesuai dengan ajaran Islam.
Begitu Anda teguh dalam hati bahwa alasan Anda ingin menikahi gadis ini adalah demi Allah, ini akan memberi Anda kekuatan dan keyakinan untuk menjadikannya masalah yang dapat Anda diskusikan secara terbuka dengan keluarga Anda. Setelah Anda tahu bagaimana perasaan kedua keluarga tentang proposal tersebut, Anda akan dapat mengambil tindakan.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk membuat diskusi ini lebih nyaman.
Pertama, karena Anda mengatakan Anda siap untuk mendiskusikan proposal pernikahan dengan keluarga Anda, Anda mungkin pergi ke mereka terlebih dahulu. Jika ada seseorang dalam keluarga Anda yang Anda rasa nyaman dengannya, dekati dia terlebih dahulu dan jelaskan situasinya.
Ini akan membantu Anda merasa nyaman untuk membahas masalah ini dengan anggota keluarga lainnya. Dengan orang ini, Anda mungkin dapat membuat rencana tentang cara mendekati anggota keluarga Anda dengan cara yang paling sesuai dengan keadaan keluarga Anda.
Saat mendekati orang ini dan atau anggota keluarga lainnya, pastikan untuk melakukannya pada waktu yang tepat. Pengaturan waktu seringkali penting untuk melakukan percakapan. Dekati orang lain ketika mereka tidak sibuk dengan hal-hal lain dan ketika Anda tahu mereka punya waktu untuk duduk dan mendengarkan Anda tanpa gangguan.
Juga, pastikan bahwa mereka berada dalam kondisi pikiran yang baik dan tidak terjebak secara emosional dengan sesuatu yang lain. Persiapkan diri Anda dengan apa yang ingin Anda katakan, menjelaskan kepada mereka mengapa Anda ingin menikahi gadis ini.
Setelah Anda mendapatkan dukungan dari keluarga Anda sendiri, mungkin akan lebih mudah bagi Anda untuk maju ke keluarga gadis itu dengan proposal pernikahan Anda. Anda mungkin bisa mendekati mereka bersama seorang keluarga Anda untuk membuat situasi lebih nyaman bagi Anda.
Sekali lagi, buat rencana yang baik tentang apa yang ingin Anda katakan. Jelaskan kepada mereka bahwa Anda ingin menikahi putri mereka dengan semua alasan yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Semoga Allah memudahkan Anda untuk bergerak maju dengan proposal pernikahan ini. Semoga Allah memberi Anda seorang istri yang akan membawa Anda banyak kebahagiaan dan yang dengan siapa Anda akan tumbuh bersama dalam iman, Insya Allah.
[My]