ChanelMuslim.com – Carilah alasan untuk berbaik sangka kepada saudaramu.
1. Carilah seribu alasan untuk berprasangka baik kepada saudaramu dan jangan mudah percaya jika datang berita buruk tentangnya.
2. Allah Ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Baca Juga: Berbaik Sangka kepada Allah pada saat Sakit
Carilah Alasan untuk Berbaik Sangka
3. Di antara rukun persaudaraan adalah tafahum “saling memahami “. Cobalah untuk memahami saudaramu ketika ia melakukan kesalahan atau kekeliruan dan jangan cepat memberikan kesimpulan tentang seseorang.
4. Berbaik sangkalah sebagaimana semut yang berkata saat Nabi Sulaiman lewat,
“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS an-Naml: 18).
5. Semut ini mengajarkan baik sangka, yaitu jika Nabi Sulaiman dan tentaranya menginjak mereka itu karena mereka tidak melihat.
6. Buruk sangka itu disebabkan karena ada dengki, contohnya jika ada saudaranya yang berinfak, maka dia mengatakan, “Sesungguhnya ia bersedekah karena ingin disebut dermawan, padahal dia iri karena tidak bisa bersedekah atau ia pelit berbagi.”
7. Orang-orang munafik dahulu jika ada yang bersedekah banyak, maka mereka berkata, “Sesungguhnya mereka memberi karena riya, dan jika mereka memberikan sedikit, maka mereka mengejek dengan berkata: “Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan sedekah seperti itu”.
8. Buah dari buruk sangka adalah tajassus (mencari-cari kesalahan), jika seseorang sudah suudzhan maka ia akan melakukan tajassus dan ghibah, maka buruk sangka adalah pangkal dosa.
9. Jika kita ingin mencari kesalahan seseorang pastilah ada, walaupun apa yang ia lakukan sudah sangat baik.
10. Latihlah diri kita untuk berpikir positif kepada saudara kita, sebagaimana Nabi Isa as ketika orang -orang meributkan baunya bangkai, maka beliau berkata “lihatlah betapa putih giginya”
Oleh: Ustaz Faisal Kunhi, M.A. [ind]