ChanelMuslim.com – Bund, akhir pekan lalu kita dikagetkan dengan tsunami besar yang menerjang Banten dan Lampung. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Semua mata tertuju pada kejadian di sana. Ada satu kisah yang mengharukan dari Ifan Seventeen yg harus kehilangan teman-teman sepanggung sepenghidupan selama 20 tahun dan juga kehilangan istri tercinta.
Kehilangan yang memilukan, dalam sekali sapu hilang sahabat dan kekasih. Dalam akun instagramnya, Ifan mengungkapkan kecintaannya pada sang istri,
Istriku memang bukan manusia yang sempurna, begitupun aku. Tapi dia ga pernah berhenti buat terus terus menjadi istri yang baik, i know you have tried your best and it’s not easy for you, but you did it baby. Dan buatku memang dia adalah istri terbaik yang mungkin diberikan Allah buatku, I couldn’t ask for more ya Allah
Mewakili istriku aku memohon maaf sebesar2nya kepada teman, sahabat, keluarga, saudara atau siapapun yang pernah mengenal Dylan.
Mohon diikhlaskan jikalau ada kata atau perbuatan yang kurang berkenan
Sayang, Allah mempertemukan kita, Allah pula yang memisahkan kita. Doain suamimu agar menjadi suami yang sholeh, biar aku bisa menuntut hak ku buat berpasangan denganmu di akhirat nanti untuk selamanya.
Cuma Allah yang tau seberapa besar apa yang aku rasain ke kamu sayang
I love you @dylan_sahara
Bund, pelajaran mahal sekali lagi digelar di depan mata kita. Ini soal keikhlasan. Cinta itu mengenai keikhlasan. Mungkin pasangan kita tidak sempurna dan tidak akan pernah bisa jadi sempurna. Di balik wajahnya yang ganteng, ternyata ayang mbeib tidurnya ngorok. Di balik tampangnya yang cool ternyata, Pak Su, suara kentutnya keras. Di balik pekerjaannya yang teratur ternyata si bapak pelupa.
Sebagai seorang istri, kita memang lahir untuk menjadi separuh hidupnya Pak Suami. Begitu ijab qabul diucap, berpindahlah segala tanggung jawab dari ayah ke suami. ketika istri berbuat salah maka suamilah yang bertanggung jawab. Nafkah lahir batin pun kemudian dibebankan ke punggung suami. Sebagai gantinya, istri memberikan ketaatan dan kesetiaan.
Tugas mendampingi suami akan lekat sampai akhir hayat. Tanggung jawab istri lebih besar kepada suami dari pada ke anak-anak. begitu besar anak-anak sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Berbeda dengan suami, semakin tua semakin bergantung pada istrinya. Begitu pulang, "Bu, aku lapar. Mau makan." itu tandanya istri harus segera menyiapkan makan dan menemaninya makan.
Karena salah satu alasan Allah menciptakan Hawa adalah untuk memberikan ketenangan dalam kehidupan Adam As. Dan dalam kehidupan berumah tangga, yang diharapkan seorang istri adalah keridhoan suami. Karena keridhoan suami merupakan salah satu pintu masuk ke surga.
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). (MAY)