ChanelMuslim.com –
Serial Cahaya Di Langit Jiwa (12)
Sudah lama juga saya belum sempat menyalin nasihat Syaikh Ahmad ar-Rasyid dalam buku Al’Awaiq. Kini saya hadirkan kembali ke hadapan pembaca, para da’i. Semoga bermanfaat.
—-
“BERPEGANG ERAT PADA KEJUJURAN di MASA FITNAH”
Tidak ada jalan yang lebih dekat selain dari kejujuran. Ketika Allah memberi taubat kepada Ka’ab bin Malik Radhiallahu anha setelah terkena fitnah hingga tidak ikut berperang bersama tiga orang yang tertinggal, kemudian ia berkata :
يا رسول الله ان الله انمانجاني بالصدق ، وان من توبتي ان لا احدث الا صدقا ما بقيت
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah swt hanyalah menyelamatkan aku dengan kejujuran, dan sesungguhnya di antara realisasi taubatku adalah bahwa aku tidak akan berbicara selama hidupku kecuali dengan kejujuran.” ( Hadits shahih al-Bukhari).
Sejak peristiwa Ka’ab bin Malik ini, kejujuran menjadi sunnah bagi taubatnya orang-orang terkena fitnah, dan menjadi jaminan bagi kehati-hatian orang yang waspada.
Kejujuran yang dimaksud adalah kejujuran yang disertai sensivitas keimanan kepada Allah. Ia merasakan pengawasan Allah swt ( muraqabah rabbaniah).
Hati-hati dengan para penyebar fitnah yang mampu memperdaya hati dan memotivasi sifat egois hingga mampu memalingkan kita dari kebenaran.
Apabila kebohongan terencana sudah disebarkan oleh pelakunya pada banyak tempat, maka dikhawatirkan nasibnya akan menjadi seperti seorang laki-laki yang disaksikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dalam mimpinya.
“Dua orang malaikat datang kepada Nabi, lalu beliau Shalallahu Alaihi Wassalam berjalan bersama keduanya melewati seorang lelaki yang tidur terlentang. Kemudian ada pula malaikat penghukum yang berdiri di atasnya dengan memegang sepotong besi bercagak.
Malaikat itu mengarah kepada salah satu bagian dari wajah lelaki itu. Lalu Malaikat itu memotong rahang bawahnya sampai ke tengkuknya, dan dari hidungnya sampai tengkuknya, dari matanya sampai ke tengkuknya pula.
Setelah selesai berbuat demikian, malaikat penghukum itu beralih pada bagian muka yang lain, dan ia melakukan hal yang sama dengan bagian yang pertama.
Sebelum bagian kedua selesai, maka bagian pertama itu utuh kembali seperti sediakala, lalu ia melakukan hal tersebut seperti yang pertama.” Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :”Aku berkata : Subhanallah, ada apa ini ?”. Dua malaikat tsb menjawab :
انه الرجل يغدو من بيته فيكذب الكذبة تلغ الافاق
“Dia adalah seorang laki-laki yang keluar dari rumahnya, lalu ia membuat suatu kebohongan yang menyebar di seluruh pelosok negri.” (Hadits shahih Al-Bukhari )*
Wahai pemilik hawa nafsu, berhati-hatilah dalam membuat kebohongan untuk mendukung kepentingan sesaat. Kau akan mati, sedangkan kebohongan akan tersebar luas.
Kedudukan kejujuran di mata ahli hikmah lebih tinggi dibandingkan dari pandangan masyarakat pada umumnya. Iyas bin Mu’awiyah , seorang tokoh tsiqah dan ulama terkemuka :
امتحنت خصال الرجال ، فوجدت اشرفها : صدق اللسان
“Aku sudah menguji sifat-sifat para tokoh, lalu aku menemukan bahwa yang paling mulia adalah kejujuran lidah.”
Hati yang hidup dapat melihat dan mengambil pelajaran dari taubatnya Ka’ab bin Malik. Mereka yang terkena fitnah mendapat apa yang menjadi pilihannya.
Wallahu a’lam
@Wiwi Wirianingsih
—–
#NasihatDiri
#BerlindungKepadaAllah
#Al’Awaiq
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebooknya pada 16 September 2018 pukul 13.05