SLEEP paralysis atau ketindihan ketika tidur sering kali dikaitkan dengan fenomena mistis. Orang yang mengalami ketindihan biasanya tidak bisa menggerakkan kepala, tangan, dan kaki walau kondisinya sudah sadar.
Beberapa orang juga mengaku berhalusinasi atau seolah-olah melihat sesuatu saat ketindihan terjadi. Meski begitu, penyebab ketindihan bisa dijelaskan secara ilmiah sehingga fenomena ini tidak berkaitan dengan hal-hal supranatural.
Ketindihan sebenarnya termasuk gangguan tidur yang disebut parasomnia. Parasomnia adalah keadaan yang ditandai dengan terbangunnya tidur, baik saat awal tidur maupun selama tidur, yang tidak mengubah kualitas maupun kuantitas tidur.
Baca juga: Tidur Dekat HP dapat Munculkan Bahaya Kesehatan, Simak Penjelasannya Berikut
Sleep Paralysis atau Ketindihan Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah
Sleep paralysis adalah salah satu gangguan tidur yang menyebabkan seseorang kesulitan menggerakkan tubuhnya sekalipun dalam keadaan sadar. Hal ini umumnya terjadi ketika seseorang berada di masa transisi antara tertidur dan terbangun.
Kondisi ini jarang mengakibatkan masalah serius. Namun, sleep paralysis terkadang menjadi salah satu gejala narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya tidak mampu mengontrol rasa kantuk.
Banyak yang beranggapan bahwa sleep paralysis artinya seseorang sedang mengalami paranormal experience. Faktanya, sleep paralysis adalah kondisi yang terjadi karena mekanisme otak dan tubuh yang tidak berjalan selaras.
Terdapat dua fase yang terjadi ketika seseorang sedang tertidur, yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). REM adalah fase di mana seseorang bersiap untuk tidur. Pada fase ini, tubuh menjadi lebih rileks dan detak jantung serta napas melambat.
Selanjutnya adalah tahap NREM, yaitu fase tidur paling dalam di mana seseorang mulai bermimpi. Ketika sedang bermimpi, saraf parasimpatis akan memerintahkan otot berhenti berkontraksi. Inilah yang membuat tubuh tidak dapat bergerak saat tiba-tiba terbangun.
Sleep paralysis adalah fenomena yang dapat terjadi pada semua orang, di mana beberapa penyebabnya antara lain:
Waktu tidur yang tidak cukup.
Stres berat.
Gangguan mental, seperti depresi, bipolar, atau anxiety disorder.
Konsumsi obat-obatan tertentu.
Kebiasaan merokok.
Perubahan pola tidur atau tidur di tempat yang tidak nyaman.
Konsumsi kafein dan minuman beralkohol secara berlebihan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tanda seseorang dikatakan mengalami sleep paralysis adalah tidak dapat berbicara dan menggerakkan tubuh saat sedang tertidur atau hendak bangun tidur. Gejala sleep paralysis dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit dan kerap dibarengi dengan halusinasi, seperti:
Intruder Hallucination: Halusinasi adanya penyusup, seperti ada sesuatu yang masuk ke dalam kamar.
Incubus hallucination: Halusinasi adanya penindih atau pencekik, seperti ada seseorang yang mencekik tubuh.
Halusinasi vestibular motorik: Merasa tubuh seakan melayang. [Din]