UNTUK Allah yang pertama, dan yang keduanya buat orang tua.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23)
**
Ayat ini seolah ingin mengatakan, kalau Allah membolehkan manusia menyembah manusia, maka orang tua yang paling berhak setelah Allah subhanahu wata’ala.
Di ayat-ayat yang lain, Allah subhanahu wata’ala selalu menggandeng perintah beribadah kepada Allah dengan berbuat baik kepada kedua orang tua: ihsana, artinya dengan sebaik-baiknya.
Tapi perhatikanlah, bakti pada orang tua ditekankan justru saat keduanya sudah lanjut usia. Sudah tidak mampu membiayai anak-anaknya. Sudah tidak berdaya di hadapan anak-anaknya. Sudah seperti anak kecil yang minta dimanja dan diperhatikan.
Berhati-hatilah di saat mereka seperti itu. Karena kecewa mereka, sakit hati mereka; adalah juga kecewa dan sakit hati Allah subhanahu wata’ala. [Mh]