SUAMI istri harus memahami berbagai macam tantangan yang dihadapi saat ini dan mencari tahu bagaimana cara mengatasinya dengan tepat dan benar.
Jangan menganggap remeh terhadap salah satu apalagi semua tantangan itu agar tidak merusak ikhtiar dan segala upaya pendidikan anak serta tidak menghancurkan proses dan hasil pembangunan keluarga.
Ustazah Aan Rohanah menjabarkan tantangan yang dihadapi oleh suami istri dalam membangun keluarga diantaranya adalah:
1. Kurang memahami nilai-nilai agama dan tidak ada komitmen dalam mengamalkannya.
2. Iman yang lemah , jarang beribadah, terbiasa berprilaku buruk dan menganggap remeh perbuatan maksiat.
3. Krisis moral dan akhlak yang menghancurkan kepribadian anak dan orang tua.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
4. Pemikiran yang batil dan konsep hidup yang menyimpang yang tersebar secara masif untuk menghancurkan institusi dan konsep keluarga serta mengagalkan proses pendidikan anak.
5. Pengaruh media sosial yang buruk yang sering menjadi penyebab hilangnya keharmonisan dan berujung pada perceraian serta timbulnya kenakalan dan pelanggaran moral anak dan orang tua.
6. Peran ayah yang belum maksimal dalam pendidikan anak disebabkan oleh kesibukan atau belum dianggap prioritas, ataupun karena kelalaian.
7. Gaya hidup materialistik dan hedonis sering mengalahkan kebutuhan strategis bagi keluarga, serta menjadi pemicu percekcokan dan perceraian.
Tantangan yang Dihadapi Keluarga
Baca juga: Tantangan dalam Rumah Tangga
8. Krisis ekonomi dan masalah kemiskinan yang menyulitkan suami istri memenuhi segala kebutuhan utama bagi keluarga bahkan terkadang tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-hari.
9. Komunikasi yang bermasalah antara suami istri dan antara orang tua dengan anak sehingga menimbulkan kesalah fahaman dan menyebabkan banyak perselisihan dan percekcokan serta menghilangkan keharmonisan.
10. Gangguan kesehatan mental baik secara emosional, kejiwaan maupun psikhis yang bisa menimbulkan kecemasan yang berlebihan, setres dan depresi sehingga tidak bisa melaksanakan kewajiban terhadap keluarga.
11. Sikap kasar dan tindakan kekerasan terhadap istri dan anak.
12. Perkembangan teknologi terutama yang serba digital dan tidak siap beradaptasi serta tidak pandai menyeleksi terhadap segala perubahan sosial yang sangat besar.[Sdz]