USTAZ Cahyadi Takariawan menjelaskan bahwa shalat adalah sebagai penyejuk jiwa.
Shalat adalah penyejuk jiwa dan penumbuh ketenangan batin.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dan dijadikan kesenangan hatiku terletak di dalam shalat.” (HR. Imam Ahmad, An-Nasa’i, Al-Hakim, Al-Baihaqi).
Karena shalat adalah penyejuk jiwa dan kesenangan hati, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta agar diistirahatkan dari berbagai kegiatan dunia, dengan shalat.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Setiap hari kita telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia.
Rasa-rasanya, urusan dunia tidak akan ada habisnya apabila dituruti.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Semua urusan dunia itu bisa menggerus kelekatan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka, kita istirahatkan urusan duniawi kita dengan kenikmatan shalat.
Apakah kita telah merasakan kesenangan dalam shalat? Apakah kita telah merasakan kesejukan jiwa dalam shalat?
Ustaz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman Hafidzahullah juga menjelaskan bahwa permasalahan dunia yang berat akan terasa ringan jika kita mengerjakan shalat.
Hal itu tiada lain karena shalat adalah komunikasi antara hamba dengan Robb-Nya.
Berdiri di hadapan Allah dengan sholat memiliki pengaruh kuat dalam memperbaiki jiwa orang yang shalat bahkan seluruh manusia.
Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata:
Shalat Adalah Penyejuk Jiwa
Baca juga: Hukum Mengeraskan Suara saat Shalat untuk Perempuan
“Ketahuilah tidak ada keraguan bahwa sholat adalah penyejuk mata orang-orang yang tercinta, kelezatan jiwa-jiwa orang-orang yang bertauhid, tamannya orang-orang yang beribadah, kelezatan hati orang-orang yang khusyuk. Dia adalah rahmat Allah yang dihadiahkan kepada hambanya yang beriman.” (Adrie as-Sholat hlm.54-56, IBN Qoyyim, Dar. ibn Hazm).
Apa yang ada di dalam shalat dan sarana menuju shalat dari mulai berjalan dan pergi menuju shalat, saat pulangnya kembali, gerakan bangun, duduk, ruku’, dan sujud yang berulang-ulang, demikian pula berwudhu yang berulang-ulang semua pergerakan ini bermanfaat bagi kebugaran badan.
Menghadirkan hati, bermunajat kepada Allah Subhanallahu Wa Taala, tunduk dan berdoa kepadaNya.
Dan hal itu tanpa ada keraguan menyebabkan hati bersinar, melapangkan dada dan membuat jiwa bertambah lapang.
Dan telah diketahui oleh seluruh dokter bahwa usaha untuk menyenangkan hati, membuat jiwa senang termasuk cara jitu untuk meraih kesehatan yang dapat mencegah penyakit, meringankan beban penyakit yang dirasa.
Hal ini terbukti dan mujarab, terutama shalat malam.[Sdz]