FISIK itu sesuatu yang bisa dilihat dan dinilai. Tapi, hati-hati dengan kesimpulannya.
Lima wisatawan sedang asyik menikmati keindahan laut. Airnya jernih, ikan dan karang-karang tampak begitu jelas dari permukaan.
Perahu kecil yang mereka tumpangi dibiarkan melaju lambat agar keindahan bawah air bisa diresapi. Beberapa ikan kecil warna-warni seperti sudah terbiasa dengan kehadiran mereka.
“Kelihatannya dangkal?” ucap salah seorang wisatawan kepada sang pemandu.
“Ya memang dangkal, sekitar sepuluh meteran,” ucap sang pemandu. “Silakan yang mau snorkeling!” ucapnya lagi.
Belum lagi usai mereka menyiapkan alat snorkeling, sebuah pemandangan ‘horor’ tiba-tiba muncul di dekat perahu mereka.
“Awas! Ada hiu raksasa! Hiu raksasa!” teriak para wisatawan hampir bersamaan.
Namun, sang pemandu bukannya panik atau mempercepat laju perahu, justru hanya tersenyum dan tetap melambatkan perahunya.
“Mohon tenang, itu bukan hiu yang biasa kita takuti. Itu hiu paus,” ungkap sang pemandu sambil mendekatkan perahu ke posisi ikan sepanjang belasan meter itu.
“Hiu paus???” sahut para wisatawan terheran.
“Ya, wujudnya memang seperti hiu. Tapi jenis dan perangainya sebagai ikan paus. Sangat jinak. Ikan ini hanya memakan plankton yang melimpah di perairan tropis,” jelas sang pemandu yang diangguki para wisawatan yang masih syok.
**
Kadang wujud fisik memunculkan tafsiran yang berbeda dengan aslinya. Bahkan bisa sebaliknya. Terlihat buruk, tapi sebenarnya baik.
Kenalilah dengan baik orang-orang di lingkungan kita, agar hati kita bisa damai dengan tampilan fisik mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan, “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian. Melainkan, pada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim) [Mh]