MENURUT Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha, ada 4 kunci utama, agar anak senantiasa konsisten dalam kebaikan yaitu:
Pada sebelumnya telah dijelaskan yang pertama doa dan kedua pemahaman.
3. Keteladanan. Sudahkah kita menjadi sosok yang pantas untuk diteladani.
Anak bermasalah, istri bermasalah itu karena disebabkan kita sendiri yang bermasalah.
Rumus sederhananya jika kita ingin anak kita baik maka kita sebagai orang tua harus baik terlebih dahulu.
Anak itu akan lebih patuh dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar.
Lebih taat dengan keteladanan daripada nasehat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jadi jika kita ingin memiliki pasangan yang baik dan anak yang sholeh maka perhatikan diri kita dulu, sudahkah kita menjadi sosok yang saleh atau salihah.
Jika merasa belum maka perbaiki dulu diri kita insha Allah anak dan pasangan pelan-pelan akan berubah.
Jika misalnya kita sudah berusaha menjadi baik dan sholeh namun anak masih juga belum berubah maka bisa jadi perubahan anak tidak bisa seketika, tetapi butuh waktu dan proses.
Tapi percayalah, insha Allah nanti pada waktunya akan berubah.
Seringkali melihat anak seseorang yang saya anggap baik dan saleh, ketika kecil nakalnya minta ampun tetapi saat dewasa berubah menjadi orang yang saleh dan baik bahkan ada yang hafizh Al Quran dan menjadi Ulama.
Bagaimana Agar Anak Konsisten Menjalani Kebiasaan yang Baik (2)
Baca juga: Bagaimana Agar Anak Konsisten Menjalani Kebiasaan yang Baik (1)
Jadi selama kita saleh, baik dan berikhtiar mendidik anak menjadi baik maka insha Allah, nanti pada waktunya anak kita akan baik dan saleh karena memang hukumnya seperti itu.
Jadi apapun kondisi anak kita hari ini dan jika kita ingin anak kita menjadi sosok anak yang sholeh dan baik maka diri kita sebagai orang tua harus baik dan sholeh dulu.
Dasar ayatnya ini, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (QS. Al Isra : 7).
4. Reward dan Punishment. Berilah reward saat anak berbuat baik dan berilah hukuman saat anak tidak melakukan perbuatan baik.
Hukuman yang diberikan ke anak harus mendidik. Jangan sampai anak dihukum ,yang membuatnya trauma atau mengalami luka batin yang berdampak buruk bagi masa depannya.[Sdz]