TOMAT memiliki komponen zat gizi cukup lengkap dan baik, baik dalam bentuk segar maupun olahannya seperti sari buah atau jus.
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang unggul, 100 gram tomat dapat memenuhi 20 persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari.
Vitamin C akan memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka, mencegah penyakit eskorbut, serta menghindarkan terjadinya perdarahan pembuluh darah halus.
Selain itu tomat juga merupakan sumber vitamin A yang baik. Karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10- 20 persen kebutuhan vitamin A sehari.
Baca juga: Buah Pisang Dapat Memberikan Reaksi Alkalis dalam Pencernaan
Tomat Memiliki Komponen Zat Gizi Cukup Lengkap dan Baik
Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan dan reproduksi. Vitamin A dan vitamin C pada buah tomat juga berkhasiat sebagai antioksidan.
Tomat mengandung pigmen alami berupa likopena (lycopene), betakaroten, dan zat karoten. Namun yang paling banyak kadarnya adalah likopena.
Pigmen ini tergolong karatenoid yang tidak diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh seperti betakaroten. Likopena tergolong antioksidan yang penting.
Profesor Paul Lanchanes dari Rutger University mengatakan bahwa likopena merupakan antioksidan terbaik yang ada di alam.
Pigmen merah ini cenderung terkumpul di bagian tubuh tertentu, sehingga efeknya pun terpusat pada bagian tersebut.
Sebenarnya selain likopena, tomat juga memiliki beberapa fitokimia lain yang memiliki kemampuan dalam menanggulangi penyakit.
Fitokimia tersebut antara lain kaemferol, quecetin, asam p-kaumarin, asam klorogenik, fiton, fitoflaen, asam-D-glukarik, serta asam dan alfa-lipoik.
Pada uji coba laboratorium membuktikan bahwa likopena mampu menghambat perkembangan kanker paru-paru dan prostat. Di kedua organ ini likopena sering terkumpul.
Uji ilmiah yang dilakukan di Harvard Medical School membuktikan bahwa pria yang mengonsumsi 10 persen tomat setiap minggu akan mengalami penurunan risiko kanker prostat 30 persen, sedangkan risiko mengidap tumor prostat menurun hingga 50 persen.
Kemampuannya sebagai antioksidan untuk mengatasi kanker pun tidak diragukan lagi, khususnya pada kanker paru-paru.
Bersama dengan vitamin A dan vitarnin C, likopena bekerja secara sinergis mencegah kerusakan DNA akibat radikal bebas dan meningkatkan fungsi paru-paru.
Kemampuan likopena dalam penanggalangan kanker ternyata cukup luas. Karotenoid pada tomat ini juga mampu mencegah kanker mulut, kanker leher rahim, kolorektal, kanker esofagus, dan tumor di tumor di pankreas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bagi mereka yang gemar makan daging dan gemar merokok, kadar nitrosamine. Dalam tubuh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang makan daging sekadarnya dan tidak gemar merokok.
Akibatnya kecenderungan kanker lebih tinggi menyerang pada mereka yang gemar merokok dan menyantap daging.
Untuk mengurangi efek buruk kanker yang akan terjadi sebaiknya orang yang berisiko terkena kanker memperbanyak asupan makanan kaya antioksidan, seperti tomat atau sari buahnya berupa jus.
Tomat yang tumbuh secara organik dan dimasak secara alami selalu berbau alkalin dan rasarnya sedikit masam.
Hal ini terjadi karena tomat kaya garam mineral yang dapat segera meningkatkan selera makan sesudah mengonsumsinya. Mineral ini juga merangsang aliran air liur yang justru menambah rasa lapar dan memungkinkan makanan dicerna dengan lebih baik. [Din]