MENGAPA negara-negara barat harus meninjau kembali dukungan mereka terhadap tentara Israel.
Tentara Israel adalah salah satu eksportir senjata terbesar di dunia yang menerima dukungan besar dari negara-negara Barat, baik secara finansial maupun politik.
Amerika Serikat sendiri memberikan setidaknya $4 miliar setiap tahunnya dalam bentuk bantuan militer ke Tel Aviv.
Ekspor militer Jerman termasuk kendaraan lapis baja dan alat komunikasi berjumlah $323 juta pada tahun 2023.
Prancis menjual peralatan militer senilai $226 juta selama dekade terakhir, sementara Kanada mengizinkan ekspor militer baru senilai $21 juta ke Israel setelah serangan Hamas pada Oktober 2023.
Namun, penggunaan kekuatan Israel yang tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina dan kegagalan mencapai tujuan menyelamatkan semua sandera Israel telah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan keandalan kekuatan militer yang sangat didukung ini dan kini berencana untuk membuka front baru di perbatasan utara dengan Lebanon.
Sudah lebih dari delapan bulan sejak Israel melancarkan perang brutal di Gaza namun masih belum mampu mencapai tujuannya yang paling banyak dibicarakan dan dipublikasikan, pemberantasan Hamas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kelompok perlawanan Palestina, bersama kelompok lainnya, masih beroperasi di wilayah tersebut.
Mereka secara teratur melakukan penyergapan mematikan terhadap pasukan Israel dan membagikan video serangan tersebut di media sosial.
Sejak tahun 2006, setelah Perang Israel-Lebanon Kedua, tentara Israel menghadapi pengawasan ketat dari para pendukung dan pengkritiknya, baik di dalam negeri maupun internasional.
Mereka tidak hanya dituduh melakukan pembantaian dan mendapat reputasi buruk sebagai pasukan “pembunuh anak” di mata komunitas global.
Mereka juga dianggap tidak kompeten oleh segelintir orang, yang masih menganggapnya sebagai aktor yang sah.
Yang semakin memperburuk masalah ini adalah serangkaian penilaian internal dan eksternal yang memberikan gambaran yang sangat suram mengenai pasukan Israel.
Misalnya, laporan tahun 2006 oleh RAND Corporation menyoroti kekurangan operasional dan strategis yang signifikan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan dan efektivitas militer Israel.
Baca juga: Akankah Israel Menerima Resolusi Baru Gencatan Senjata PBB di Gaza?
Mengapa Negara-negara Barat Harus Meninjau Kembali Dukungan Mereka Terhadap Tentara Israel
Kekhawatiran ini tercermin dalam dokumen rahasia yang terungkap pada tahun 2018, yang memperingatkan bahwa pasukan Israel tidak siap menghadapi potensi konflik skala besar.
Temuan-temuan tersebut menunjukkan adanya permasalahan sistemik, termasuk pelatihan dan dukungan logistik yang tidak memadai.
Dengan keterkejutan yang mereka alami setelah peristiwa 7 Oktober dan kemampuan operasional Hamas, ilusi superioritas tiba-tiba terkoyak dan memaksa Israel untuk bertindak dengan brutal yang belum pernah terlihat sebelumnya, dalam upaya menutupi hilangnya gengsi di mata Hamas.
Israel dan pemerintah yang mendukung mereka.
Saat ini, masalah-masalah ini menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk mengubah persepsi tentang tentara Israel di wilayah tersebut dan di seluruh dunia.
Mitos mengenai kekuatan militer Israel yang tak terkalahkan telah hancur, memperlihatkan kerentanan mendalam yang telah lama ditutupi oleh retorika dan propaganda agresif.
Penilaian ulang yang mendasar diperlukan untuk mengatasi kelemahan sistemik dalam kredibilitas militer Israel.
Sumber: trtafrika
[Sdz]