DESAINER fesyen adat Indonesia yang berbakat, Merdi Sihombing, sekali lagi menorehkan prestasi gemilang dengan kehadirannya yang memukau di ajang bergengsi, Melbourne Fashion Festival 2024. Untuk kedua kalinya, Merdi Sihombing dipercaya untuk tampil dalam Global Indigenous Runway bagian dari PayPal – Melbourne Fashion Festival, yang kali ini bertempat di Melbourne Museum.
Baca juga: Meemaa Style di Wonderful Ramadan Fashion Trunkshow
Koleksi terbarunya mengangkat motif BATIK & PURUN, yang merupakan hasil kolaborasi unik antara Merdi Sihombing dan pembatik terkemuka dari Banyuwangi. Motif-motif batik baru ini dibuat dengan memadukan kekhasan Batik Banyuwangi dengan teknik pewarnaan alami dari tumbuhan endemik di daerah tersebut.
“Motif-motif yang kita saksikan dalam koleksi saya di gelaran tahun ini adalah pengembangan dari motif-motif yang secara tradisi telah dikenal dalam khasanah batik di Banyuwangi. Saya melakukan terobosan untuk menciptakan efek tiga dimensi yang memukau. Triknya adalah menggunakan kain tenun hasil dari alat tenun ATBM Dobby, yang lalu dibatik dan diberi sulaman indah di beberapa bagian. Garis-garis desain koleksi saya kali ini bernuansa tailoring sehingga terlihat chic and elegant. Sentuhan feminine ditambahkan melalu kerah ruffles atau syal berwarna senada.”
Selain menjadi sorotan dengan koleksi terbarunya, Merdi Sihombing juga memukau para penonton dengan penampilan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dalam irama keroncong. Penampilan ini menambah kegemilangan Merdi setelah selang dua hari sebelumnya mendapatkan penghargaan melalui filmnya yang berjudul ‘Purun’ dalam acara 2024 PayPal Melbourne Fashion Festival-Fashion Film Awards.
Film ini disutradarai oleh Ignatius Raditya Bhramanta dan skenario oleh Pangesti Boedhiman. Menanggapi kesempatan ini, Merdi Sihombing menyatakan harapannya bahwa koleksi BATIK dan filmnya dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan teknik kerajinan tradisional Indonesia kepada dunia, sekaligus juga kekayaan wastra sebagai bagian dari fashion Indonesia.
“Memadukan fashion dan fashion movie adalah sebuah terobosan baru bagi dunia fashion Indonesia. Suatu kebanggaan bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang bergensi ini. Ke depannya saya akan – MFF dilakukan setahun sekali selama dua pekan di Royal Exhibition Melbourne, yang letaknya berdekat dengan Melbourne Museum,” kata Merdi Sihombing mengimbuhkan.
Sebagai tokoh yang telah lama berkecimpung dalam pelestarian budaya, Bapak Hilmar Farid sering menekankan pentingnya memelihara warisan budaya melalui berbagai medium, termasuk fashion. Berikut ini adalah
“Mode adat bukan sekadar pakaian, melainkan narasi yang hidup dari kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Karya-karya desainer seperti Merdi Sihombing adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa depan yang berkelanjutan, memperkaya dialog global tentang identitas dan keberlanjutan,” ujar Hilmar Farid. – Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dikti. [Wnd]