JANGAN meremehkan dampak kesepian. Menurut WHO, risiko kesehatan akibat kesepian sama buruknya dengan merokok hingga 15 batang sehari.
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menulis artikel berjudul “Waspada Dampak Kesepian, Jangan Meremehkan”.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan November 2023 telah menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global yang mendesak.
Menurut WHO, risiko kesehatan akibat kesepian sama buruknya dengan merokok hingga 15 batang sehari. Bahkan lebih besar dibandingkan risiko yang terkait dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
Pada orang dewasa yang lebih tua, kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, serta arteri koroner atau stroke.
Risiko demensia meningkat sebesar 50%, peningkatan risiko penyakit arteri koroner atau stroke sebesar 30%.
Kesepian juga merusak kehidupan generasi muda. Antara 5% dan 15% remaja di seluruh dunia mengalami kesepian, sebuah angka yang tidak mungkin untuk diremehkan.
Di Afrika, 12,7% remaja mengalami kesepian dibandingkan dengan 5,3% di Eropa.
baca juga: Hari Dokter Nasional, Nursery dan Kindergarten JISc Gelar Healthy Day
Jangan Meremehkan Dampak Kesepian
Orang yang kesepian sering terbangun di malam hari dan rata-rata memiliki kualitas tidur yang jelek. Mereka menyimpan perasaan gelisah yang membuat sulit tidur, sehingga memiliki waktu istirahat yang kurang.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat membuat kesehatan memburuk dan bahkan menuju pada kesepian yang lebih jauh lagi.
Penelitian dilakukan oleh psikolog sosial dari Universitas Chicago, John Cacioppo, telah mempelajari efek biologis dari kesepian. Cacioppo menemukan hubungan kesepian dengan sejumlah penyakit.
Di antaranya, kesepian berdampak pengerasan pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan dalam tubuh, dan bahkan masalah pada proses belajar dan memori. Cacioppo dan tim meneliti bagaimana sistem kekebalan tubuh berubah dari waktu ke waktu pada orang yang terisolasi secara sosial.
Pada orang kesepian yang melihat dunia sebagai tempat yang mengancam, sistem kekebalan tubuh memilih untuk fokus pada ancaman bakteri daripada virus.
Tanpa perlindungan antivirus dan antibodi tubuh terhadap berbagai penyakit, seseorang lebih rentan untuk menderita semua penyebab kematian, seperti kanker, infeksi dan penyakit jantung.[ind]