TAHUKAH kamu apa saja tawassul yang disyariatkan? Seperti diketahui, tawassul adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. AsySyaikh Muhammad Ibn Sholih al-Utsaimin Rahimahullah menjelaskan bahwa tawassul yang disyariatkan ada 6.
Baca Juga: Tawassul yang Dibolehkan dan yang Dilarang
6 Tawassul yang Disyariatkan
Berikut tawassul-tawassul tersebut:
1. Berdoa dengan didahului/dibarengi penyebutan nama-nama Allah yang mulia
وَلِلَّهِ اْلأَسْمَاءُ اْلحُسْنَى فَادْعُوْهُ بِهَا ( الأعراف : 180)
Dan Allah memiliki nama-nama yang baik, berdoalah dengan (menyebut nama-nama itu) (Q.S. Al-A’raf : 180)
2. Bertawassul kepada Allah dengan sifat-sifatNya
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ اْلغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى اْلخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ اْلوَفَاةَ خَيْرًا لِي
Yaa Allah dengan ilmu-Mu terhadap hal-hal yang ghaib dan kekuasaanMu dalam mencipta, hidupkanlah aku jika Engkau tahu hidup lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika Engkau ketahui bahwa mati lebih baik bagiku. (H.R AnNasaa’i, Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
3. Bertawassul kepada Allah dengan keimanan kepadaNya dan RasulNya
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآَمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ( ال عمران : 193)
Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mendengar seruan penyeru kepada keimanan : Hendaklah kalian beriman kepada Tuhan kalian, kemudian kami beriman.
Wahai Tuhan kami ampuni dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami dan wafatkan kami (untuk dikumpulkan) bersama orang-orang yang berbakti (taat kepadaMu) (Q.S Ali Imran : 193)
4. Bertawassul kepada Allah dengan amal saleh
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tentang 3 orang dari kalangan Bani Israil yang terjebak dalam gua.
Setelah menyebutkan amal-amal saleh, mereka masing-masing mereka berdoa : “Yaa Allah, jika hal itu aku lakukan semata-mata karenaMu, maka keluarkan kami dari masalah kami ini.
Akhirnya, dengan izin Allah, mereka bisa keluar dari gua tersebut. Hadits tersebut diriwayatkan oleh alBukhari dan Muslim dalam Shahihnya.
5. Bertawassul kepada Allah dengan menyebutkan keadaan dirinya dan demikian butuhnya ia atas pertolongan Allah.
Sebagaimana doa Nabi Zakaria yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an :
قاَلَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ اْلعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ اْلمَوَالِيَ مِنْ وَّرَائِيْ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
Zakaria berkata : Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, wahai Tuhanku.
Dan aku mengkhawatirkan pengganti sepeninggalku, sedangkan istriku mandul. Anugerahkan kepadaku wali, yang mewarisi dariku (kenabian) dan mewarisi dari keturunan Ya’qub, dan jadikan ia wahai Tuhanku sebagai (manusia) yang diridlai. (Q.S Maryam : 4-6)
6. Bertawassul kepada Allah dengan memohon bantuan Orang saleh yang masih hidup untuk berdoa kepada Allah.
Seperti yang dilakukan Sahabat Ukasyah bin Mihshan ketika Rasulullah menyebut bahwa di antara umatnya ada sekelompok orang yang masuk surga tanpa melewati tahapan hisab terlebih dahulu karena demikian tingginya sikap tawakkal kepada Allah.
Ukasyah meminta Rasul untuk berdoa agar ia dimasukkan dalam golongan yang beruntung tersebut. Hadits ini disebutkan oleh AlBukhari dalam kitab AtThibb bab Man iktawaa aw kawaaghairohu… (5705).
[Cms]
Dikutip dari Buku “Memahami Makna Bacaan Sholat” (Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).
Al Ustaz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
http://telegram.me/alistiqomah