REUNI di surga yaitu tempat pertemuan akbar yang diimpikan oleh orang-orang beriman, dijelaskan oleh K.H. Iman Santoso, Lc., MEI. yang menukil Surat An-Nisa ayat 69-70 sebagai berikut.
Allah Ta’ala berfirman:
{ وَمَن یُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَعَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِیِّـۧنَ وَٱلصِّدِّیقِینَ وَٱلشُّهَدَاۤءِ وَٱلصَّـٰلِحِینَۚ وَحَسُنَ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ رَفِیقࣰا . ذَ ٰلِكَ ٱلۡفَضۡلُ مِنَ ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِیمࣰا }
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (QS An-Nisaa 69-70).
Surga adalah tempat reuni dan pertemuan akbar orang-orang beriman dari semua generasi.
Sungguh suatu kenikmatan tersendiri bertemu para nabi dan rasul alaihis salam dari semenjak Nabi Adam alaihissalam sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Bertemu orang-orang beriman yang jujur pengikut para nabi, seperti pengikut Nabi Nuh alaihis salam yang ikut dalam perahu,
pengikut Nabi Ibrahim alaihis salam yang setia, pengikut Nabi Musa alaihis salam yang diselamatkan dari kejaran Firaun dan istiqomah dalam keimanannya pada Nabi Musa alaihis salam,
pengikut Nabi Isa alaihis salam yang tidak menyekutukan Allah Ta’ala dengan Bunda Maryam atau Nabi Isa alaihis salam dan bertemu dengan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Bertemu dengan pejuang yang syahid gugur membela Allah Ta’ala seperti para syuhada yang gugur di parit api dalam kisah Ashabul Ukhdud,
para syuhada di setiap zaman dan terakhir bertemu dengan semua orang-orang shalih, seperti disebutkan ayat di atas. Merekalah sebaik-baiknya teman, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Terkait sebab turunnya ayat di atas, salah seorang sahabat Anshar datang pada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan sedih.
Baca Juga: Tafsir Surat An-Nisa Ayat 48, Allah Tidak Mengampuni dan juga Mengampuni Dosa
Surat An-Nisaa Ayat 69 Menggambarkan Reuni di Surga
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Wahai fulan kenapa kamu, saya melihatmu sedih ?”
Berkata, “Wahai nabi Allah, saya sedang memikirkan sesuatu”. Rasul Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ?”
Berkata sahabat Anshar, “Wahai Rasul Shallallahu alaihi wa sallam kami pagi dan sore bersamamu dan melihat wajahmu, dan duduk bersamamu, sementara besok (di akhirat) engkau diangkat bersama para nabi dan kami tidak bisa sampai padamu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam diam dan tidak membalasnya, sampai malaikat Jibril mendatangi Beliau saw dengan ayat ini (4: 69 -70),
maka Rasul Shallallahu alaihi wa sallam memberikan kabar gembira dengan ayat ini.
Disebutkan juga, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallambersabda, “Penduduk surga yang posisinya tinggi turun kepada yang posisinya di bawahnya,
mereka berkumpul di tamannya, menyebutkan kenikmatan dari Allah yang mereka rasakan dan memuji-Nya.
Dan penghuni surga yang derajatnya tinggi turun untuk mereka yang di bawahnya sesuai yang mereka inginkan dan undang sedang mereka di taman bersenang-senang”. (Tafsir Ibnu Katsir).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ، وَالصِّدِّيقِينَ، وَالشُّهَدَاءِ.
Dari Abu Said, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Pedagang yang jujur dan terpercaya bersama para nabi, orang-orang yang jujur dan syuhada.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi dan At-Tabrani)
Hadis ini menguatkan akan terjadinya pertemuan orang-orang yang shalih lintas generasi, walaupun tidak satu derajat.
Berkata Ar-Razi dalam Tafsirnya, “Orang yang menaati Allah dan Rasul-Nya bersama para nabi, shiddiqiin …bukan dimaksud bahwa mereka dalam satu derajat,
karena ini berarti ada kesamaan derajat bagi yang afdhal dan yang di bawahnya, dan ini tidak boleh, tetapi yang dimaksud adalah bahwa mereka berada di surga,
dicmana satu sama lain bisa saling melihat, walaupun tempatnya berbeda jauh, karena hijab jika dilepas maka dapat menyaksikan satu sama lain,
dan jika mereka ingin berziarah dan bertemu, maka mereka bisa melakukan, inilah yang dimaksud ma’iyyah atau kebersamaan“.
Para penghuni surga akan saling mengunjungi teman-teman mereka di surga, bahkan teman mereka yang di neraka.
Berkata pulalah ia: “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?” Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.
Ia berkata (pula): “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka)” (QS As-Shaffat 54-57).
Semoga kita diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga bersama keluarga dan sahabat yang tercinta. Amiin.[ind]