TAHUKAH Bunda, bentakan pada anak, khususnya pada masa golden age (0-2) tahun, dapat mematikan milyaran sel yang sedang tumbuh.
Sebagai orang tua, kita harus belajar bersabar, terus bersabar dan bersabar. Berdasarkan penelitian, dalam otak anak itu terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang akan berkembang.
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto menjelaskan bahwa setiap satu bentakan saja akan menghancurkan 1 milyar sel otak pada saat itu juga.
Berarti masalah ini bukanlah masalah yang sederhana tetapi masalah yang penting diketahui oleh para orang tua.
Nah, coba Bun bayangkan anak terus-terusan dibentak, setiap hari sekian bentakan mereka terima, berapa milyar lagi sel otaknya akan mati.
Kalau sudah ratusan milyar sel otak mati, kira-kira apa yang terjadi pada anak itu? Tentunya akan berakibat fatal bagi perkembangannya di masa depan.
Jadi Bun, menjadi orang tua, kita harus punya stok sabar yang banyak, hindari bentakan, makian, kata-kata kasar dan sejenisnya.
Menurut penelitian juga nih Bun, ternyata Akibatnya perkembangan kognitif anak terganggu, anak menjadi tak cerdas, lambat, bahkan cenderung bodoh.
Sebaliknya, menyusui anak sambil membelai dengan kasih sayang mampu memperbaiki perkembangan otak anak.
Begitu juga dengan pujian, pelukan, dan perasaan disayangi akan meningkatkan perkembangan otak anak sehingga anak akan semakin lebih cerdas.
Baca Juga: Golden Age, Masa Keemasan bagi Anak
Bentakan pada Masa Golden Age Mematikan Milyaran Sel Anak
Ingat ya Bun, masa golden age adalah masa ketika otak mulai tumbuh dan berkembang. Jika salah pengasuhan, pertumbuhan sel otaknya tidak akan maksimal.
Namun jika pola pengasuhannya benar, pertumbuhan otaknya akan maksimal. Pertumbuhan sel otak ini sangat berdampak saat mereka dewasa.
Jika pertumbuhannya baik, anak akan menjadi cerdas sebaliknya jika pertumbuhannya buruk maka anak tidak akan cerdas.
Bentakan kepada anak ternyata tidak hanya merusak jaringan otaknya tetapi juga berdampak pada organ penting lainnya, terutama jantung dan hati.
Jantung akan terus-terusan berdetak cepat karena selalu dihinggapi rasa takut. Jantung akan mudah lemah, lelah dan pada akhirnya timbulah penyakit jantung.
Secara psikologis, anak yang tumbuh dengan bentakan akan menjadi anak yang tidak memiliki kepercayaan diri, penakut, gugup, dan mudah panik.
Anak juga akan memiliki memori buruk terhadap orang tuanya. Anak menganggap orang tuanya tidak sayang, anak merasa disakiti. Memori buruk tersebut akan terus dibawa anak hingga ia dewasa.
Kenangan yang ada bersama orang tuanya bukanlah kenangan yang baik, indah, menyenangkan dan penuh kasih sayang tetapi sebaliknya yang diingat anak adalah kenangan penuh kebencian, kemarahan dan kenangan buruk lainnya.
Saat mereka dewasa, mereka bisa membenci orang tuanya, tidak respek, tidak menghormati bahkan cenderung membalas dendam perbuatan orang tuanya dulu.
Jadilah anak ini menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Semua itu akibat dari bentakan orang tua kepada anak waktu ia masih kecil dulu.
Kemudian dampak terhadap kejiwaan anak, dampaknya saat anak tumbuh dewasa, mereka akan sering melamun, lemah daya ingatnya, menjadi penakut, mudah panik, konsentrasi menurun/tidak fokus, suka sedih dan gelisah.
Mereka juga mudah sekali mengalami gangguan kejiwaan seperti gampang sekali stres dan depresi. Kalau sudah seperti ini, terpaksa harus ditangani psikolog.
Semua itu akibat dari perkembangan sel otaknya yang kurang sempurna. Karena pengasuhan itu diwariskan maka mereka akan memperlakukan anaknya seperti mereka dulu diperlakukan orang tuanya.
Mereka menjadi agresif kepada anaknya, suka membentak-bentak dan berkata keras dan kasar. Dan lingkaran itu akan terus berlanjut sampai cucunya jika tidak segera diputus.
Jadi Bundalah yang memutus lingkaran itu, siap kan, Bun?[ind]