AL-QUR’AN membuat waktu menjadi berkah. Bagaimana tidak, kita menghabiskan waktu untuk membaca firman-firman Allah yang mulia. Hal tersebut tentu membuat hati kita tenang.
Baca Juga: Ketua Dharma Wanita Persatuan Soppeng Apresiasi Metode Belajar Alquran Orang Dewasa
Al-Qur’an Membuat Waktu Menjadi Berkah
Allah Ta’ala berfirman,
﴿ وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ ﴾ [الأنعام: 92]
“Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya.” (QS. Al-An’am: 92)
وَهَذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ ﴾ [الأنبياء: 50]
“Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan.” (QS. Al-Anbiya : 50)
البركة هي الخير الكثير المتزايد على الدوام، ومعنى ذلك: أن خير القرآن كثير متزايد لا ينقص، ودائم لا ينقطع. وبركته عامة في كل شيء
Barokah adalah kebaikan yang banyak yang terus bertambah. Dan makna dari hal itu, sesungguhnya kebaikan Al-Qur’an sangatlah banyak dan terus bertambah tidak berkurang, terus menerus tidak terputus. Barokahnya meliputi segala sesuatu.
قال أحد السلف: «كلما زاد حِزبي من القرآن، زادت البركة في وقتي، ولا زِلْت أَزيد حتى بلغ حزبي عشرة أجزاء» اهـ
Salah seorang salaf mengatakan:
Setiap bertambah bacaan Hizibku dari Alquran, maka bertambahlah barokah pada waktuku dan terus-menerus aku menambah bacaan Al-Qur’anku hingga mencampai 10 juz.
قال إبراهيم بن عبد الواحد المقدسي موصياً الضياء المقدسي لما أراد الرحلة للعلم: «أكثر من قراءة القرآن ولا تتركه؛ فإنه يتيسر لك الذي تطلبه على قدر ما تقرأ» اهـ
قال الضياء: «فرأيت ذلك وجرّبته كثيراً، فكنت إذا قرأت كثيراً تيسر لي من سماع الحديث وكتابته الكثير، وإذا لم أقرأ لم يتيسرلي» اهـ
_lذيل طبقات الحنابلة لابن رجب (ج٣/ص٢٠٥)
Ibrahim bin Abdil Wahid Al-Maqdisi memberikan wasiat kepada Adh-Dhiyà Al-Maqdìsì tatkala ingin pergi mencari ilmu:
“Perbanyaklah dari membaca Al-Qur’an dan janganlah kamu tinggalkan, maka sesungguhnya Al-Qur’an akan memudahkan urusan kamu dalam menuntut ilmu sesuai dengan apa yang kamu baca.”
Adh-dhiyà berkata, “Maka aku memperhatikan hal itu, dan aku mencobanya banyak-banyak dan aku apabila membaca banyak Al-Qur’an, maka mudah bagiku untuk mendengarkan hadits dan menulisnya dengan banyak dan apabila aku tidak membacanya hal itu tidak mudah untukku.”
Dzail Thabaqàt Al-Hanàbilah Lì Ibni Rajab juz 3 hlm. 205.
[Cms]
Ustaz Agus Santoso, Lc., M.P.I
https://t.me/bimbingansyariah