ChanelMuslim.com – Setiap tanggal 29 Juni, Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas). Tujuannya untuk mengingatkan peran penting keluarga dalam membangun bangsa dan negara.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Ia adalah ‘batu bata’ kedua sebelum terbentuknya masyarakat dan negara. Keberadaannya sangat penting dan berikan pengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia .
Pembentukan karakter seorang anak bermula dari rumah. Visi hidup seseorang berawal dari keluarga.
Apresiasi kepada Indonesia yang telah menjadikan satu hari dalam kalender nasional sebagai hari keluarga. Harusnya perhatian ini lebih serius kepada peningkatan kualitas keluarga Indonesia. Banyk persoalan yang bermula dari keluarga .
Banyak pula permasalahan diselesaikan dalam keluarga. Bahkan istilah keluarga sering digunakan ‘selesaikan masalah ini secara kekeluargaan’.
Jangan ada satupun nilai yang bertentangan dengan tatanan keluarga dibiarkan berkembang karena akan melemahkan bangunan bangsa dan negara.
#IndonesiaStrongFromHome
—-
Harganas kali ini berbarengan dengan suasana Idul Fitri. Seandainya, Indonesia tidak peringati Harganas, bagi kaum muslimin sungguh beruntung memiliki hari raya idul fitri. Hari raya yang didahului puasa ramadhan sebulan penuh.
Bulan Ramadhan adalah bulan konsolidasi keluarga. Puncak konsolidasi keluarga itu ada pada hari raya idul fitri. Siapapun tidak ingin kehilangan momentum untuk kumpul keluarga.
Banyak hikmah pada saat kumpul keluarga ini. Saling berbagi cerita. Saling “berbagi pekerjaan’. Biasanya yang selama ini ( punya PRT) pekerjaan RT dikerjakan PRT , namun karena PRT pulkam (pulang kampung) , ya akhirnya pekerjaan RT dikerjakan bersama.
Allah Maha Bijaksana, dengan pengalaman ini kemudian hambaNya diberikan pelajaran tentang ‘empati’.Bagaimana ‘rasanya’ jadi PRT yang mengerjakan semua pekerjaan RT (nyapu, ngepel, nyuci, masak, setrika ).
Islam sangat peduli terhadap kekokohan keluarga, agar umatnya senantiasa bahagia dan sejahtera.
#SelamatRayakanIdulFitri
#BahagiakanKeluarga
#Indonesiaakanmajudanmulia
Catatan Ustadzah Wiwi Wirianingsih