PROGRAM wakaf produktif air minum Al Azhar pertama kali launching pada bulan Desember 2020. Program ini dikembangkan agar wakaf produktif dapat menjadi role model dan menjadi kebanggaan umat Islam dalam mengembangkan wakaf produktif.
Meskipun kondisi alam Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki sumber daya air yang melimpah, namun menurut Studi World Resource Institute (2015), Indonesia termasuk ke dalam negara yang berisiko tinggi mengalami krisis air pada tahun 2040.
Senada dengan catatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 ada 26,35 persen yang tidak memiliki akses air minum layak atau sumber air minum yang berasal dari perpipaan, kran umum, sumur bora tau pompa, mata air terlindung, air kemasan, air yang dijual eceran atau keliling, dan air hujan.
Baca Juga : Peternak Binaan LAZ Al Azhar Lakukan Pengecekan Kesehatan Hewan Kurban
Wakaf Produktif Air Minum Al Azhar, Alirkan Manfaat Atasi Krisis Air Bersih
Berangkat dari kegelisahan terhadap isu sosial tersebut Wakaf Al Azhar terus mengembangkan program wakaf produktif Air Minum Al Azhar agar dapat dimanfaatkan secara luas.
Hingga saat ini, bisnis Air Minum Al Azhar memiliki asset 1 mobil, 800 pcs galon air minum isi ulang, dan mesin air.
Adapun lokasi kantor operasional dan produksi berada di Basement Universitas Al Azhar Indonesia tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ghea, Nadzir Wakaf Al Azhar mengatakan hasil dari penjualan Air Minum Al Azhar tersebut digunakan untuk mudharib yang kemudian disalurkan untuk mauquf alaihi dan semua program wakaf sosial Al Azhar seperti pembangunan masjid, pengadaan sumur bor, pengadaan mushaf Alquran untuk madrasah, pondok pesantren dan rumah tahfidz.
Semoga bisnis Air Minum Al Azhar ini diberi kelancaran dan semakin produktif agar hasil dari wakaf produktif tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi maukuf alaih.
Program wakaf produktif air minum Al Azhar pertama kali launching pada bulan Desember 2020.
Program ini dikembangkan agar wakaf produktif dapat menjadi role model dan menjadi kebanggaan umat Islam dalam mengembangkan wakaf produktif.
Meskipun kondisi alam Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki sumber daya air yang melimpah, namun menurut Studi World Resource Institute (2015), Indonesia termasuk ke dalam negara yang berisiko tinggi mengalami krisis air pada tahun 2040.
Senada dengan catatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 ada 26,35 persen yang tidak memiliki akses air minum layak atau sumber air minum yang berasal dari perpipaan, kran umum, sumur bora tau pompa, mata air terlindung, air kemasan, air yang dijual eceran atau keliling, dan air hujan.
Baca Juga : LAZ Al Azhar Jatim Peduli Lingkungan
Berangkat dari kegelisahan terhadap isu sosial tersebut Wakaf Al Azhar terus mengembangkan program wakaf produktif Air Minum Al Azhar agar dapat dimanfaatkan secara luas.
Hingga saat ini, bisnis Air Minum Al Azhar memiliki asset 1 mobil, 800 pcs galon air minum isi ulang, dan mesin air.
Adapun lokasi kantor operasional dan produksi berada di Basement Universitas Al Azhar Indonesia tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ghea, Nadzir Wakaf Al Azhar mengatakan hasil dari penjualan Air Minum Al Azhar tersebut digunakan untuk mudharib yang kemudian disalurkan untuk mauquf alaihi dan semua program wakaf sosial Al Azhar seperti pembangunan masjid, pengadaan sumur bor, pengadaan mushaf Alquran untuk madrasah, pondok pesantren dan rumah tahfidz.
Semoga bisnis Air Minum Al Azhar ini diberi kelancaran dan semakin produktif agar hasil dari wakaf produktif tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi maukuf alaih. [wmh]