Belum tuntas pandemi covid-19, saat ini kita dihebohkan dengan kemunculan penyakit hepatitis akut yang kebanyakan pasiennya adalah anak-anak dibawah usia 16 tahun. Penyakit yang berpotensi pandemi ini telah dikabarkan keberadaannya sejak tahun 2021.
dr. Ade Rachmat Y, MKedPed, SpA (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia memaparkan kronologi kemunculan hepatitis akut pada webinar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. (Kamis, 12/05/2022)
Ia mengatakan bawah awal mula isu ini disampaikan oleh para dokter yang ada di Alabama yang melaporkan 5 kasus anak terjangkit hepatitis berat ditambah viremia adenovirus pada bulan Oktober hingga November 2021.
Baca Juga: Hepatitis Akut Pada Anak-Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Kronologi Kemunculan Penyakit Hepatitis Akut
Lalu, pada 5 April 2022, kasus yang sama dilaporkan dari UK. Berlanjut pada 8 April 2022, tiga negara lain melaporkan kasus serupa.
Hingga pada akhirnya, 15 April 2022 kasus-kasus hepatitis ini ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) oleh WHO. Seminggu kemudian, tepatnya tanggal 21 April 2022 telah terkumpul data dari 12 negara, sebanyak lebih dari 170 kasus telah dilaporkan.
Di Indonesia sendiri data dari tanggal 16 hingga 30 April 2022, telah dilaporkan tiga dugaan kasus anak meninggal dunia akibat hepatitis akut.
Pada tanggal 1 Mei 2022, WHO melaporkan sebanyak 228 kasus probable ditambah 50 kasus dalam proses investigasi yang terdapat setidaknya di 20 negara.
Total 163 kasus di UK dilaporkan pada 3 Mei 2022, dan sebanyak 72 persen di antaranya ditemukan Adenovirus.
“Artinya, sebanyak 28 persen bukan Adenovirus, oleh karena itu dikatakan penyebab sesuatu itu jelas kalau ditemukan 100 persen dengan penemuan yang sama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hepatitis akut ini masih belum jelas penyebabnya atau disebut dengan hepatitis misterius,” tambah dr. Ade.
Hepatitis adalah peradangan pada sel hati yang disebabkan oleh dua faktor yaitu infeksi dan non infeksi.
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi bisa berasal dari virus, bakteri dan parasit. Sedangkan yang non infeksi berasal dari obat, racun, metabolisme, INFAK, atau autoimun.
Dengan banyaknya kemungkinan penyebab dari hepatitis ini, mengakibatkan penyakit ini susah untuk diketahui penyebabnya secara pasti. Apalagi, di Indonesia tidak semua pemeriksaan untuk virus ini tersedia. [Ln]