Chanelmuslim.com – Meringankan Shalat Jika Berjamaah
Suatu realita yang sering kita lihat, betapa banyak sekali seorang yang menjadi imam memanjangkan shalatnya ketika berjamaah. Namun, manakala ia shalat sendiri, baik shalat wajib ataupun sunnah, ia shalat dengan cepat.
Semestinya, sebagaimana kebiasaan dan sunnah yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia harus membalikkan kebiasaannya yang menyalahi sunnah itu. Shalat yang ringan dengan memenuhi kesempurnaan rukun-rukunnya ketika menjadi imam, dan shalat dengan bacaan yang panjang penuh kekhusyu’an, itulah sunnah Nabi yang patut ditiru.
Baca Juga: Amalan Meringankan Cobaan
Meringankan Shalat Jika Berjamaah
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. disebutkan;
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu meringankan shalat dan menyempurnakannya.” (Muttafaq Alaih)
Yang dimaksud dengan shalat diatas, yaitu shalat berjamaah. Sebagaimana dipertegas oleh sabda beliau;
“Apabila salah seorang kalian shalat mengimami orang-orang, maka hendaknya ia ringankan. Karena sesungguhnya diantara mereka ada yang lemah, yang sakit, dan ada yang berusia lanjut. Dan jika salah seorang kalian shalat sendirian, maka panjangkanlah shalatnya sesukanya.” (Muttafaq Alaih)
Itulah makanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat marah pada Muadz bin Jabal ra. ketika dia memanjangkan shalatnya saat mengimami kaumnya.
Hingga beliau berkata, “Apakah engkau ini seorang pembuat fitnah, wahai Muadz?” Kemudian beliau menyuruh Muadz agar meringankan shalatnya jika menjadi imam.Meringankan Shalat Jika Berjamaah
Suatu realita yang sering kita lihat, betapa banyak sekali seorang yang menjadi imam memanjangkan shalatnya ketika berjamaah. Namun, manakala ia shalat sendiri, baik shalat wajib ataupun sunnah, ia shalat dengan cepat.
Semestinya, sebagaimana kebiasaan dan sunnah yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia harus membalikkan kebiasaannya yang menyalahi sunnah itu.
Shalat yang ringan dengan memenuhi kesempurnaan rukun-rukunnya ketika menjadi imam, dan shalat dengan bacaan yang panjang penuh kekhusyu’an, itulah sunnah Nabi yang patut ditiru.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. disebutkan;
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu meringankan shalat dan menyempurnakannya.” (Muttafaq Alaih)
Yang dimaksud dengan shalat diatas, yaitu shalat berjamaah. Sebagaimana dipertegas oleh sabda beliau;
“Apabila salah seorang kalian shalat mengimami orang-orang, maka hendaknya ia ringankan. Karena sesungguhnya diantara mereka ada yang lemah, yang sakit, dan ada yang berusia lanjut. Dan jika salah seorang kalian shalat sendirian, maka panjangkanlah shalatnya sesukanya.” (Muttafaq Alaih)
Itulah makanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat marah pada Muadz bin Jabal ra. ketika dia memanjangkan shalatnya saat mengimami kaumnya. Hingga beliau berkata, “Apakah engkau ini seorang pembuat fitnah, wahai Muadz?” Kemudian beliau menyuruh Muadz agar meringankan shalatnya jika menjadi imam.