• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 9 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Palestina

Maret 14, 2021
in Berita
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak  di Palestina

Mujahid Duman/pexels.com

80
SHARES
616
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Kekerasan terhadap perempuan dan anak Palestina meningkat. Dukungan Indonesia untuk Palestina pada peringatan Isra Mi’raj 1441 H. Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al-Quds dan Palestina (KPIQP) selenggarakan webinar, Sabtu 13 Maret 2021.

Diskusi bertema “Duka Perempuan dan Anak Al Quds, Duka Kita” menampilkan narasumber Ketua KPIQP, Nurjanah Hulwani, Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bunyan Saptomo, Pengajar Majelis Taklim Masjid Al-Aqsha Palestina, Zena Said dan Kepala Pusat Studi Gender UII, Trias Setiawati.

Baca Juga: Tolak Aneksasi Israel, Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan janji Konferensi Asia-Afrika

Dukungan Indonesia untuk Palestina

Dalam sambutannya Bunyan Saptomo mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina. Menurutnya, perjuangan membela rakyat Palestina merupakan perjuangan untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan sekaligus perjuangan menolak penjajahan.

Hal tersebut merupakan amanah konstitusi yang perlu dilaksanakan secara konsekuen.

“Marilah kita memanfaatkan media yang ada untuk sama-sama menggalang persatuan dan kampanye terhadap dunia. Mari kita terus dengungkan upaya untuk mewujudkan perdamaian, melawan penjajahan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel,” ungkapnya kepada 1.000 orang peserta diskusi.

Sementara dalam paparannya Nurjanah Hulwani menegaskan bahwa apa yang dilakukan rakyat Palestina saat ini bukan semata menjaga negara mereka namun juga menjaga martabat umat Islam. Di sana terdapat Masjid Al Aqsha yang merupakan tempat bersejarah umat Islam yang perlu dijaga.

“Namun ironisnya, saat mereka menjaga kehormatan Al-Aqsha mereka harus kehilangan rumah serta dinistakan martabat mereka,” ujar Nurjannah.

Untuk mengakhiri penderitaan tersebut, Nurjanah mengajak seluruh elemen bangsa, apapun agamanya, untuk bersatu menyelesaikan urusan Palestina ini. “Cukup menjadi manusia untuk menolong Palestina,” pesannya.

Sementara Trias Setiawati mengungkapkan bahwa penjajahan Israel terhadap rakyat Palestina sangat berdampak pada penderitaan perempuan dan anak Al Quds.

Baca Juga:

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Setiap hari mereka harus menghadapi tekanan tentara-tentara Israel yang tidak membedakan antara perempuan, anak-anak atau lelaki. Semua diperlakukan seperti menghadapi laki-laki dewasa.

Hal tersebut dibenarkan oleh Zena Said. Guru majelis taklim Mesjid Al Aqsha ini menceritakan bahwa Israel secara sengaja menyengsarakan perekonomian penduduk Al Quds hingga tingkat kemiskinan mencapai 82 persen.

Kondisi ini makin parah dengan adanya upaya sistematis Zionis untuk menghancurkan moral anak Palestina dengan membagikan narkoba secara gratis.

Juga mengatakan tingkat kekerasan tentara terhadap perempuan dan anak juga tinggi. Ia sendiri mengalami dua kali kekerasan tentara penjajah zionis hingga rahangnya patah.

“Ini semua,” kata Zena, “Membuat para ibu di Al Quds dihinggapi kekhawatiran yang sangat tinggi terhadap keselamatan keluarga mereka.”

“Namun di atas itu semua, para perempuan Al Quds lebih mengkhawatirkan kondisi Masjid Al Aqsha dibawah penjajahan Zionis. Al Aqsha adalah titipan Nabi dan kompas perjuangan hidup Muslim,” kata Zena menutup pembicaraannya dalam webinar yang diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan Pekan Al Quds Internasional yang diinisiasi oleh Asosiasi Ulama Palestina.

Di Indonesia acara diskusi ini diselenggarakan oleh KPIQ bekerja sama dengan Smart 171, Kulluna Maryam, KNRP TV, Radio Silaturahim, Khodijatee Foundation dan Akhwat Bergerak.[My]

Tags: DukunganIndonesiaKemerdekaanPalesrina
Previous Post

Delapan Meninggal di Rumah Sakit Yordania karena Kekurangan Pasokan Oksigen

Next Post

Perbedaan Sholat Qiyamul Lail dan Tarawih

Next Post
Mengakhirkan Shalat Isya Dengan Mendekatkan Diri Pada Allah

Perbedaan Sholat Qiyamul Lail dan Tarawih

Pelatihan Berbasis Kompetensi di Wonojati Malang

Pelatihan Berbasis Kompetensi di Wonojati Malang

Manfaat Self-Talk untuk Menghilangkan Perasaan Sedih

3 Kontribusi untuk Lingkungan Lebih Baik, Mulailah dari Diri Sendiri

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga