WASPADAI penyakit yang datang ketika musim hujan. Saat ini, mungkin kita lihat bagaimana perubahan suhu lingkungan yang tadinya panas tiba-tiba berubah menjadi dingin.
Perubahan suhu tersebut tidak hanya berdampak pada manusia namun juga pada kehidupan mikroba di sekitar kita. Mikroba semakin mudah bertumbuh dan menjangkiti tubuh manusia.
Baca Juga: Resep Sup Jagung Kepiting, Hidangan Saat Musim Hujan
Waspadai Penyakit yang Datang ketika Musim Hujan
Saatnya lebih menjaga keluarga dari ancaman penyakit-penyakit peralihan musim. Salah satu penyakit yang biasa menyerang yaitu Influenza. Namun, masih ada penyakit lain yang patut diwaspadai, berikut ulasannya:
1. Diare
Diare sering ditandai dengan Buang Air Besar (BAB) cair yang berulang-ulang. Bahkan bisa berdarah bila sudah terinfeksi.
Penyebab diare adalah bakteri seperti Salmonella Spp, Shigella dysentria, compylobacter jejui, Escherichia coli (E coli) dan Entamoeba histolityca. Bakteri tersebut muncul dari lingkungan kotor dan lembab di lingkungan sekitar. Kemudian masuk melalui mulut dan menyerang saluran usus.
Untuk itu, jaga selalu lingkungan tempat tinggal dan kebersihan makanan dimanapun berada.
2. Tifus
Salmonella Thyphi merupakan bakteri penyebab tifus atau demam tifoid. Tifus ditularkan melalui makanan atau minuman yang tidak higienis dan telah terkontaminasi oleh bakteri.
Gejala yang menyertai penyakit ini biasanya demam pada sore dan malam hari, sakit kepala, mual, nafsu makan menurun, muntah, sakit perut, diare pada anak dan sembelit pada orang dewasa.
Oleh sebab itu, selalu perhatikan kebersihan asupan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga.
3. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan langsung dari air yang terjangkit kuman leptospirosis. Air tersebut muncul dari air seni binatang terutama tikus.
Infeksi ditularkan melalui kontak kulit dengan air, tanah lembab atau lumpur yang telah terkontaminasi. Gejalanya seringkali demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, kuning pada mata dan kulit, sakit perut, diare ataupun ruam.
Untuk mengatasinya, cucilah tangan atau mandi setelah terkena air hujan ataupun genangan air hujan agar terbebas dari kontaminasi air yang terjangkit kuman leptospirosis.
4. Penyakit kulit
Curah hujan yang tinggi dapat membuat suhu menjadi lembab sehingga mengakibatkan jamur tumbuh subur. Jamur inilah yang dapat menyebabkan penyakit kulit saat musim penghujan.
Selain itu, hujan dan banjir mampu membawa beberapa bakteri yang juga menyerang kulit. Biasanya ditandai dengan rasa gatal di sekujur tubuh. Untuk itulah mandi air bersih setelah kehujanan atau menerjang banjir. Gunakan juga antiseptik atau obat kulit untuk mencegah infeksi jamur.
5. Demam berdarah
Banyaknya genangan air akibat turunnya hujan menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. Akibatnya, demam berdarah banyak terjadi saat musim penghujan.
Dengan menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan bebas dari genangan air.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA memang dapat menyerang kapan saja, tanpa harus menunggu musim penghujan. Namun, akibat hujan turun terus-menerus sehingga cuaca yang dingin memicu terjadinya ISPA lebih tinggi. ISPA biasanya ditandai dengan batuk, demam, sesak napas dan nyeri dada.
Menjaga kesehatan keluarga memang harus dilakukan setiap saat. Namun, mengantisipasi datangnya musim penghujan dengan ancaman penyakit yang lebih banyak sudah selayaknya kita lebih waspada.
Langkah-langkah seperti menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi dan higienis. Perlu juga menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar. Bisa juga dilengkapi dengan vitamin atau suplemen kesehatan agar tubuh tetap bugar beraktivitas. (Wnd/Klrga/Cms]