GUNUNG Rokatenda atau juga disebut Gunung Paluweh di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik status menjadi level II atau Waspada.
Menyusul peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, masyarakat di sekitar gunung tersebut diminta untuk waspada dan menghindari daerah yang berisiko.
Keputusan ini diambil oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang menyatukan secara terus-menerus aktivitas gunung api yang telah berulang kali mengalami letusan.
Baca juga: Komando Resor Militer Ternate Membentuk Tim Evakuasi Erupsi Gunung Ibu
Potensi Ancaman Bahaya, Gunung Rokatenda NTT Naik Stastus jadi Waspada
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN mengatakan selama 1 Oktober 2024 sampai 10 November 2024 di Gunung Rokatenda terjadi 24 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, 23 kali gempa tektonik lokal, dan 20 kali gempa tektonik jauh.
Berdasarkan pemantauan secara instrumental yang terekam pada seismik menunjukkan adanya kenaikan gempa vulkanik dangkal pada rentang waktu 1-8 November 2024.
Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Rokatenda dan wisatawan agar tidak melakukan kegiatan dalam kawasan radius 2 kilometer dari puncak atau pusat aktivitas Gunung Rokatenda.
Meski Gunung Rokatenda berada dalam status waspada , masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Proses mitigasi dan pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak yang berwenang menjadi harapan utama untuk mengurangi dampak dari potensi ancaman bahaya. Adanya kesadaran dan kewaspadaan dari masyarakat juga sangat penting untuk menghindari korban jiwa dan kerugian materil.
Penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti informasi terbaru yang disampaikan oleh PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Dengan kesiapsiagaan yang baik, bencana yang diharapkan akibat aktivitas vulkanik Gunung ini dapat diminimalkan, dan warga dapat tetap aman dalam menghadapi potensi ancaman yang ada.
Peningkatan status menjadi waspada ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak menganggap remeh potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gunung berapi, serta untuk selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk dengan persiapan yang matang. [Din]