ChanelMuslim.com – Rasulullah Penyayang Binatang
Kebaikan dan kasih sayang Rasulullah tidak terbatas kepada sesama manusia saja, tetapi juga kepada binatang. Suatu ketika, beliau pernah bangun dan membukakan pintu untuk seekor kucing yang sedang berlindung di tempat itu. Beliau juga pernah merawat seekor ayam jantan yang sedang sakit-sakitan.
Rasulullah juga mengelus-elus ekor kuda penuh rasa sayang dengan lengan baju beliau. Suatu ketika, dilihatnya Bunda Aisyah menaiki seekor unta. Bunda Aisyah merasa sukar mengendalikan unta yang agak bandel itu, sehingga Bunda menarik-narik tali kekang dengan tidak sabar. Kemudian, Rasulullah mendekat dan menegur lembut, “Hendaknya engkau berlaku lemah lembut, ya Aisyah.”
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Rasulullah yang Mulia
Rasulullah Penyayang Binatang
Meskipun demikian, kasih sayang, kelembutan, dan rasa persaudaraan yang Rasulullah ajarkan, bukan berarti menunjukkan kelemahan. Rasa kasih sayang dan kelembutan, selalu harus bersama sikap yang adil. Rasulullah mengajarkan, bahwa tanpa keadilan persaudaraan sejati tidak mungkin ada.
Sabda beliau, “Barangsiapa menyerang kamu, seranglah dengan seimbang, seperti mereka menyerang kamu.”
Pada saat lain, Rasulullah juga berkata, “Hukum qishas (membalas perbuatan dengan seimbang, misalnya pembunuh yang terbukti bersalah harus dibalas dibunuh pula), berarti kelangsungan hidup bagi kamu hai orang-orang yang mengerti.”
Jadi, kasih sayang yang diajarkan Rasulullah juga mengandung unsur kekuatan. Oleh sebab itu, seorang Muslim bisa bersikap lemah lembut, sekaligus tegas jika memang diperlukan. Jika seseorang tidak bisa bersikap tegas, ia akan menjadi bulan-bulanan orang yang berhati jahat.
Rasulullah mengajarkan, bahwa jiwa seorang Muslim harus kuat, tidak mengenal kata menyerah kecuali kepada Allah. Seorang muslim yang taat kepada Allah, tidak merasa lemah apabila menghadapi rintangan.
Menangkap Burung untuk Permainan
Dalam hadis riwayat Nasa’i dan Ibnu Hibban, “Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menangkap seekor burung hanya untuk bermain-main, maka kelak di Hari Kiamat burung itu akan mengadu kepada Allah wahai Tuhanku orang itu telah membunuh aku untuk mainan belakang tidak untuk mengambil manfaat dariku.”
Inilah perilaku Rasulullah terhadap binatang yang patut dicontoh. Tidak menyakiti dan membalas dengan seimbang jika memang tersakiti. Berlaku lemah lembut pada binatang yang sering dijumpai dan bukan termasuk binatang buas. (w)
Sumber; Muhammad Teladanku, Penerbit Syaamil