ChanelMuslim.com – Ta’aruf dilakukan oleh orang yang sudah siap untuk menikah. Ia menjadi jalan bagi seseorang untuk mengenal calonnya yang akan membersamainya melewati kehidupan rumah tangga yang baru.
Kriteria utama saat memilih pasangan ada melihat bagaimana agama dan akhlaknya karena jika agama dan akhlaknya baik maka ia akan lebih bertanggung jawab dengan perannya dalam rumah tangga.
Prinsip lain dari ta’aruf adalah menjauhkan diri dari maksiat, maka saat ta’aruf tetap harus menjaga hubungan yang tidak halal. Diperlukan perantara atau orang ketiga untuk menghindari hal-hal yang keluar batas ta’aruf yang dianjurkan agama.
Baca Juga: Adab-adab Taaruf saat Berkenalan dengan Lawan Jenis di Media Sosial
Ta’aruf Bagi Mereka yang Siap Menikah
Bersabar dalam melewati masa ta’aruf juga menjadi tantangan bagi masing-masing calon pengantin. Ta’aruf yang tidak dibatasi dengan aturan agama akan bertentangan dengan makna ta’aruf itu sendiri. Karena ta’aruf adalah proses untuk halal maka jangan sampai dalam proses tersebut masuk hal-hal yang bertentangan dengan agama.
Dalam ta’aruf harus serius dan tidak gegabah, selain ketertarikan kita perlu mengenalnya secara mendalam terutama dari segi agama. Apalagi di zaman saat ini ta’aruf bisa dengan siapa saja, terutama orang yang tidak kita kenali, baik oleh diri kita sendiri ataupun pihak keluarga kita.
Maka mengenalnya secara mendalam sangat penting agar tidak menyesal diakhir. Kita bisa melihat contoh Khadijah yang memperhatikan kejujuran Rasulullah lewat pembantunya yang bernama Maisarah saat Rasul melakukan perjalanan membawa barang dagangan Khadijah.
Juga saat Umar menyarankan kepada seorang wali untuk memperhatikan seorang pemuda mulai dari identitas orang-orang terdekatnya, orang yang bermuamalah dengannya, dan orang-orang yang bersengketa dengannya.
Oleh karena itu terkait dengan ta’aruf ini kita harus menyadari lemahnya ilmu kita, sehingga kita butuh musyawarah kepada keluarga, guru, dan teman-teman terdekat. Bisa jadi pandangan kita mengenai ta’aruf ini sangat terbatas itulah pentingnya musyawarah kepada orang yang berpengalaman ataupun orang yang memahami perkara ta’aruf dengan baik.
Dan yang terakhir jangan lupa libatkan Allah,, karena bagaimanapun juga Allah yang paling tahu mana yang terbaik untuk kita. [Ln]