ChanelMuslim.com – Pemuda cerdik dan pandai pada tahun 1928 berkumpul dalam sebuah kongres untuk menemukan identitas tanah airnya. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yang pada tahun 1960 diberi nama dengan Sumpah Pemuda.
Para pemuda yang berkumpul ini ingin menyatukan perjuangan dengan menetapkan apa yang sedang mereka perjuangkan. Hingga akhirnya ditetapkanlah nama Indonesia sebagai identitas mereka. Hasilnya, Indonesia dinamakan sebagai wilayah, bahasa, dan kebudayaan.
Misi menemukan identitas ini tentu atas perjuangan pemuda yang memiliki semangat perlawanan kolonialisme yang tangguh. Tak hanya itu mereka harus memiliki kepandaian dan kecerdikan. Karena hal tersebut sebagai modal utama untuk membentuk karakter bangsa yang luhur.
Baca Juga: Pemuda Harus Baca, Ini Pentingnya Kalian Menjadi Penyelamat Kehidupan Laut
7 Pokok Pemuda Cerdik dan Pandai Versi KH. Mas Mansur
KH. Mas Mansur, tokoh Muhammadiyah memberikan 7 hal pokok yang harus dimiliki para pemuda untuk mencapai derajat cerdik dan pandai:
Pertama, Pemuda harus cerdik pandai memikirkan diri sendiri. Maksudnya beberapa pemuda banyak yang tak memikirkan dirinya sendiri. Mengikuti keinginananya meski itu merusak. Pemuda yang pandai menjaga dirinya-lah yang pandai.
Kedua, Pemuda harus cerdik pandai menjaga harta. Betapa banyak pemuda yang hidup boros dan terlilit dalam hutang yang mengakibatkan kerusakan pada dirinya.
etiga, cerdik pandai menjaga akal. Menurut beliau, “Akal kita manusia senantiasa naik ketingkat kesempurnaan; oleh sebab itu hendaklah kita pandai cara menaikkan akal kita yang menuntun kepada kecerdasan.”
Keempat, Cerdik pandai menjaga pohon kegamilan (keturunan). Pemuda harus menghindarkan dari perbuatan yang keji (zina). Perbuatan keji tersebut menurut KH Mas Mansur adalah, “…dengan cara menurunkan turunan dengan jalan yang tak sah, sehingga membawa kita kepada kerusakan rumah tangga.”
Pokok yang kelima adalah cerdik pandai menjaga masa (waktu). Apakah kita telah menjalani masa yang kita jalani dalam perjuangan, atau lebih banyak dalam kesia-siaan?
Keenam, cerdik pandai menjaga budi pekerti. Budi pekerti atau kesopanan dimulai dari rumah tangga sampai ke masyarakat. Telah nyata bahwa banyak yang awalnya berbudi pekerti namun seiring pergaulan telah bertukar budi pekertinya.
Terakhir, cerdik pandai menjaga kepercayaan. Hidup adalah membawa kepercayaan. Jangan sampai kepercayaan dirusak hingga terasa cemarnya. (lihat KH Mas Mansur, Harapan Kaum Tua Terhadap Pemuda-Pemudanya dalam KH Mas Mansur: Kumpulan Karangan Tersebar; 1992). [Ln]
Sumber: jejakislam.net