ChanelMuslim.com- Amarah adalah suatu gejolak jiwa pada diri manusia yang terkadang sulit dikendalikan atau dibendung. Bisa jadi ketika seseorang marah terlontar dari lisannya kata-kata yang tidak pantas,
atau bahkan berbuat sesuatu yang membahayakan orang lain.
Mengutip dari Sabil Salimah Tulangagung bahwa marah juga menyebabkan kekacauan dan keributan karena sulitnya menahan diri dari pengaruh amarah,
kecuali orang-orang yang diberi taufiq dan kemudahan oleh Allah untuk menahan dan mengendalikan amarahnya.
Karena itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam. mengajarkan kita suatu bentuk kekuatan jiwa yang luar biasa.
Barangsiapa memiliki kekuatan ini lebih layak diberi sifat “kuat” daripada orang yang pintar bergulat atau berkelahi yang menjatuhkan lawannya dengan mudah.
Kekuatan ini adalah kekuatan menahan dan mengendalikan amarah. Itulah kekuatan batin yang perlu dimiliki setiap manusia selain kekuatan lahiriah.
Tujuan utama puasa Ramadan tidak hanya sekadar menahan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkannya, termasuk menjadi insan yang bertakwa dan menahan seluruh anggota pancaindera, tetapi hatinya juga ikut berpuasa.
Orang yang berpuasa diperintahkan untuk menjaga kesucian puasanya dari berbagai perbuatan yang bisa merusak puasa itu sendiri.
Sesungguhnya seluruh amal anak Adam itu untuk diri mereka sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. (Hadis Qudsi).
Puasa yang mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar inilah yang mampu membentuk pribadi Muslim yang bertakwa.
Baca juga: Diampuni Dosa di Antara Ramadan ke Ramadan
Tujuan puasa di antaranya dengan bersabar dan menahan amarah. Puasa juga mengajarkan kita agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memicu timbulnya amarah.[Ind/Wld].