Oleh: Sukmadiarti Perangin-angin
ChanelMuslim.com–Tahukah Anda, mengapa memaafkan (forgiveness) itu jauh lebih baik dari meminta maaf? Sehingga dalam hadis pun dikatakan bahwa orang yang memaafkan terlebih dahulu jauh lebih mulia dari yang meminta maaf.
Ternyata begitu banyak manfaat dari memaafkan, baik dalam hubungan personal maupun interpersonal.
Ketika Anda merasa kesal, marah, tidak suka pada orang lain karena satu dan lain hal, apa yang Anda rasakan? Tidak mau dekat, malas bertemu, tidak mau bicara, pikiran menjadi negatif, mood jadi berubah, perasaan tidak nyaman, dan sejenisnya.
Perasaan tidak suka itu membuat diri secara pribadi mengalami pergolakan dan berakibat menjadi tidak produktifnya pikiran, perasaan, dan perilaku. Selain merugikan bagi pribadi, hubungan satu dan lainnya pun menjadi semakin berjarak.
Berharap suatu saat orang yang tidak disukai akan berubah, menyadari kesalahannya, dan meminta maaf. Dan selama masa pengharapan tersebut, jarak terus terbentang.
Iya kalau yang bersangkutan merasa, sadar, kemudian dengan rendah hati meminta maaf. Bila tidak? Bila sebaliknya, yang bersangkutan juga berharap yang sama dari diri kita? Tentu diri akan kehilangan banyak energi dan pertemanan.
Untuk itulah, mengapa memaafkan jauh lebih baik. Bagi diri sendiri dan hubungan dengan sesama.
Kasus inner child sebenarnya bukanlah persoalan yang besar, walau faktanya memang mempengaruhi kehidupan seseorang. Karena sebenarnya, setiap diri kita punya inner child masing-masing hanya kadarnya yang berbeda-beda.
Inner child bukan jadi alasan untuk marah pada orangtua. Perlu disadari bahwa tentu saja kebaikan yang dilimpahkan orangtua jauh lebih banyak dari kesalahan yang dilakukannya dalam pengasuhan di masa lalu.
Inner child hanya sedikit dari memori terpendam di masa lalu yang masuk dalam alam bawah sadar seseorang karena kejadian lalu itu terlalu membekas bagi si anak. Mungkin terlalu membahagiakannya atau terlalu menyakitkan dan menakutkannya.
Maka membentuk kesadaran bahwa kejadian lalu itu adalah sebuah kekhilafan dan memaafkannya adalah solusi terbaik untuk segera berdamai dengan inner child.
Sadari pula bahwa pastinya ada peran dari kesalahan anak yang memancing orangtua jadi berperilaku salah atau khilaf. Maka saling memaafkanlah.
Bukankah MEMAAFKAN jauh lebih mulia. Karena MEMBERI selalu lebih baik dari menerima. MEMBERI MAAF juga adalah bagian dari sedekah dan kebaikan yang berguna bagi setiap orang yang mengamalkannya.
Bagaimana mengobati kekhilafan orangtua yang telanjur berbuat buruk pada anak?
Alhamdulillah, patut bersyukur pada Allah bila saat ini Bunda menyadari ada kekhilafan yang diperbuat pada anak karena tidak sadar terpengaruh dari inner child-nya.
Kesadaran itu bisa menjadi penguat dan motivasi untuk berubah dan memperbaiki diri.
Cara mengobati luka batin pada anak korban inner child yakni dengan melakukan kebaikan yang terus menerus pada anak. Ganti setiap kesalahan dengan kebaikan. Begitu yang Allah firmankan, bahwa kebaikan yang kamu lakukan dapat menggugurkan kesalahan yang telah lalu.
Wallahua’lam
Semoga bermanfaat
[ind]