ChanelMuslim.com – Menjelang pemilu legislatif 2019, Ustazah Kingkin Anida memetakan masalah wilayah Banten. Menurut Caleg PKS untuk Dapil Banten 3 ini, ada 8 poin penting yang perlu dibenahi dan dituntaskan secara baik.
“Permasalahan yang dilihat dari wilayah ini, sebenarnya ada banyak kekurangan. Tapi, kalau dikerucutkan ada 8 poin penting,” jelas Ustazah Kingkin Annida.
Ia melanjutkan, poin pertama berupa ekonomi. Masalah perekonomian ini harus ada buruh yang ditingkatkan kemampuannya terutama dalam hal UMKM. Pemberdayaan dan penggemblengan pun menjadi penting.
Model pemberdayaan yang segera dilakukan berupa pendidikan entrepreneur secara online. Jika di wilayah perkotaan sudah tidak asing, wilayah non perkotaan justru sebaliknya. Menghidupkan entrepreneur secara online bisa lebih memudahkan dan lebih tren.
Ketika tingkat permasalahan perekonomian berkurang, ada peningkatan kebahagiaan keluarga. Tingginya perceraian pada wilayah Dapil 3 Banten ini disebabkan masalah ekonomi. Dalam mendukung keluarga bahagia, permasalahan ekonomi perlu diselesaikan. Namun, jika faktor ekonomi tuntas, kebahagiaan keluarga juga belum tentu maksimal.
“Banyak kekacauan rumah tangga karena ada kesombongan misal, jika istri berpenghasilan lebih tinggi dari suami. Kadang-kadang dia tidak bersyukur dan akhirnya memisahkan diri ataupun sebaliknya,” tambahnya.
Membahagiakan keluarga-keluarga di Tangerang menjadi fokus Ustadzah Kingkin. Setelah ekonomi sekaligus masalah rumah tangga, permasalahan keagamaan juga disoroti. Faktor menyelesaikan masalah agama bisa melalui majelis taklim berkualitas.
Majelis taklim di daerah Tangerang harus terus didukung. Adanya majelis taklim bisa menyerupai sekolah gratis.
Menurut trainer dan motivator parenting ini, majelis taklim akan diperbanyak karena di wilayah tersebut masih kurang. Mayoritas penduduk di nonperkotaan atau di pelosok tidak mampu membayar guru yang mengisi pengajian.
Penduduk setempat hanya mengisi majelis dengan wiridan, solawatan serta kajian kecil. Ustazah Kingkin menginginkan majelis bisa dijadikan tempat pencerahan.
Ada tempat buat emak-emak agar memiliki cita-cita yang tinggi. Dari emak-emak yang punya cita-cita, anak-anaknya juga bisa ditanamkan cita-cita. Anak-anak diterapkan untuk berpikir ke depan agar meraih impiannya.
“Contohnya juga kaya masuk surga, itu kan ajaran atau pengetahuan yang didapat dari majelis.Jangan sampai ada anak yang balik tanya emang ada surga, emang bakal ada hari kiamat. Emang harus mati dulu agar tahu surga itu kaya gitu kan engga, nah ini butuh pengetahuan dari majelis,” ujarnya dengan nada santun.
Bagi konselor keluarga tersebut, Ustazah Kingkin berusaha mendirikan kembali majelis atau sekolah gratis ilmu agama. Emak-emak akan lebih punya power, terampil dan cerdas. Langkah pertama yang dilakukan berupa dauroh atau pesantren khusus mubalig.
Para mubalig yang sudah lulus, nantinya akan terjun langsung pada masyarakat. Proses ini memang bertahap, tapi dilaksanakan secara sistematis.
Kehadiran majelis taklim juga menuntaskan masalah buta huruf Alquran. Jika buta huruf Alquran dibiarkan, orang-orang yang tidak mengetahui agama bisa tersesat. Nantinya berlanjut pada pembelokan, kesesatan atau penghapusan nilai-nilai yang sesungguhnya.
Selain itu, masalah pemberdayaan pemuda bisa dikatakan masih kurang. Anak muda harus dibangkitkan potensi yang dimilikinya, salah satunya dengan cara mengekspos keberadaannya.
Ia berharap bisa membuat tempat semacam luar negeri. Ada tempat umum yang bisa dijadikan aksi unjuk gigi. Tempat tersebut seperti panggung kecil yang bisa dilihat banyak orang, tapi tidak perlu bayar untuk manggung. Hal ini penting untuk menambah tingkat kepercayaan diri, percepatan karier dan anak muda juga tidak hanya diam di rumah saja.
Masalah yang disoroti juga fokus pada kesejahteraan dokter. Para dokter di wilayah Tangerang akan diperjuangkan hak-haknya. Gaji layak dan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan spesialisasinya akan dijamin. Pemerintah mengusahakan pembiayaan tersebut agar para dokter bisa memiliki kualifikasi bertaraf internasional.
Ada juga masalah lingkungan, daerah Tangerang memang istimewa untuk dijadikan perumahan, perusahaan, pabrik, mal dan rumah makan. Namun, keistimewaan itu menimbulkan masalah. salah satunya datang dari sektor pabrik yang memang harus diperbaiki. Kebersihan, penataan dan penghijauan akan dirapikan sebaik mungkin.
Dari segi resapan air pun ingin diperbaiki. Ustazah Kingkin menemui perusahaan properti yang lokasinya menutupi resapan air. Oleh sebab itu, ia ingin menata dan memperhatikan daerah kampung yang kekurangan air karena mengalami kekeringan.
“Saya juga ingin membuat kebijakan, untuk penambahan anggaran bagi alokasi alat pertahanan sistem tata negara Indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.[ind/Firda]