BATU lumpang di puncak Gunung Merbabu merupakan situs bersejarah yang disebut Watu atau Batu Lumpang.
Sebuah batu besar yang dikenal sebagai Batu Lumpang di puncak gunung tersebut resmi diakui sebagai situs bersejarah.
Pengakuan ini memperkaya nilai budaya dan spiritual yang melekat pada Gunung Merbabu, di samping keindahan alamnya yang memukau.
Baca juga: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Kawasan Taman Nasional untuk Konservasi Alam
Batu Lumpang di Puncak Gunung Merbabu Kini Menjadi Situs Bersejarah
Pendaki Gunung Merbabu dari semua jalur, baik Selo, Wekas, Thekelan, dan Suwanting, semuanya akan bertemu di Puncak Kenteng Songo dan Triangulasi.
Adapun puncak tertinggi Gunung Merbabu adalah Puncak Triangulasi dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sementara itu Puncak Kenteng Songo di sebelah Puncak Triangulasi memiliki ketinggian lebih rendah, yakni 3.122 mdpl.
Menurut rilis dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, situs Watu Lumpang mirip alat penumbuk padi tradisional.
Situs Watu Lumpang pun dianggap merupakan saksi bisu perjalanan budaya dan kearifan lokal dari masa lalu.
Saat ini, pihak Taman Nasional Gunung Merbabu sudah memberi pagar rantai di sekeliling situs ini. Tujuannya, agar pendaki tidak sampai menginjak dan merusak situs Watu Lumpang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pihak TN Gunung Merbabu pun mengimbau pendaki untuk menjaga sikap dan ucapan saat melintas di sekitar situs ini.
Tindakan yang tidak menghormati situs Watu Lumpang, akan dikenai penanganan sesuai ketentuan yang berlaku di kawasan konservasi.
Gunung Merbabu kini bukan hanya sekadar destinasi pendakian, melainkan juga tempat untuk mengenal lebih dalam jejak peradaban masa lalu yang sarat makna. [Din]