ChanelMuslim.com – Tahun 2030 menjadi penentu generasi emas Indonesia. Pasalnya, menurut riset dari McKinsley Global Institute (MGI) yang diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 menyatakan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke tujuh dunia pada 2030 dan membutuhkan setidaknya 113 juta tenaga kerja terampil.
Potensi tersebut tentunya harus didukung oleh kesehatan masyarakat yang maksimal. Kalau tidak generasi emas yang ditunggu oleh kita akan penyakitan. Apalagi dengan kehadiran virus campak dan rubella yang mengkhawatirkan generasi.
Maklum saja, bila seorang anak menderita kedua penyakit ini bisa membuat generasi anak Indonesia hancur. Yang paling dikhawatirkan untuk penyakit campak ada kematian sedangkan untuk rubella ada kelumpuhan pada organ penting anak.
Kedua penyakit ini menular lewat infeksi pernapasan dan sangat berbahaya. Hal ini diungkapkan Dr. Vinod Bura, EPI Medical Officer dari World Health Organization (WHO).
"Kalau dipikir gejala awal mungkin dikira penyakit biasa, yaitu batuk, panas dan mata merah. Namun, ini berbahaya dan bisa menular ketika kita batuk. Saat kita batuk virus itu akan menular ke tubuh yang kondisinya sedang tidak kuat," katanya di Hotel Mercure, Sabang, Sabtu (21/7/2018).
Selain ciri-ciri itu ada ciri lain yang menandakan adalah bintik bintik merah pada kulit. Terkadang, kata Vinod, bintik-bintik itu tidak kelihatan.
Bahayanya bila virus ini menular pada ibu hamil. Mereka yang terkena virus ini akan membuat bayinya cacat ketika lahir bahkan bisa membuat kematian pada janin.
Kecacatan ini dikenal dengan Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, mata, pendengaran, keterlambatan perkembangan dan berbagai cacat pada tubuh.
Oleh karena itu kata, Vinod, ia menganjurkan tiap ibu hamil melakukan TORCH Test. TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil kepada bayinya. Dengan TORCH Test kesehatan bayi pada janin akan terlindungi dan tak akan terkena virus rubella.
"Karena sebelum hamil, ibu-ibu muda produktif itu disuntukkan vaksin MR,"katanya.
Mereka yang disuntikkan vaksin ini jangan khawatir bila terdapat efek samping seperti, panas, ruam merah, bengkak dan terasa nyeri pada area yang disuntikkan.
"Itu adalah hal normal,"katanya.
Anak-anak itu akan terlahir normal dan tentu saja vaksin MR sudah menunggunya.Harga satu vaksin MR menurut dr. Vinod hanya satu dollar saja.
"Satu dollar ini bisa menghemat biaya kesehatan sampai lima ratus ribu rupiah," katanya.
Masalahnya penyakit rubella belum ada obatnya. Satu-satunya cara, kata Vinod, dengan vaksin.
Menurut Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid, ini harus dilakukan sampai Indonesia terbebas campak dan rubella pada tahun 2020.
Anak-anak yang disuntikkan vaksin MR berusia 9 bulan sampai berusia kurang dari 15 tahun. Pada tahap satu pemberian vaksin di pulau jawa saja mencapai angka 34.964.384.
"Di tahap dua ini akan disuntikkan vaksin di luar pulau jawa dengan total 32 juta anak,"kata perempuan berambut hitam ini.
Apalagi imunisasi campak dan rubella ini gratis untuk masyarakat. Maka ia meminta masyarakat di luar pulau jawa untuk mendatangi pos kesehatan terdekat di awal agustus 2018.
"Ini demi kebaikan kita bersama. Target 2020 Indonesia bebas campak dan rubella,"pungkasnya (Ilham)