BERBAGAI kegiatan dilaksanakan oleh organisasi yang memiliki perwakilan di Taiwan. Sebut saja sepak terjang dari Majelis Taklim Yasin Taipei (MTYT), Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM), Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiah (PCIA), Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT), dan Human Initiarive (HI).
Pada Sabtu (13/7), perwakilan organisasi-organisasi tersebut menceritakan program-program yang dilaksanakan di negara tersebut kepada Salimah.
MTYT yang merupakan Ormas muslim pertama di Taiwan menjelaskan jika hingga saat ini masih rutin menyelenggarakan tahlil setiap malam Jumat.
Di tempat lain, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiah (PCIA) melaksanakan kajian rutin di Taiwan Utara, Tengah, dan Selatan. Selain itu juga ada kegiatan tapak suci serta membantu dosen yang ingin mengadakan pengabdian di Taiwan.
“Kami juga menjalankan Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU), membantu teman-teman PMI dalam diskusi, serta menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk PMI dalam kejar paket A, B, dan C,” kata Muhammad Haris, perwakilan dari PCIM.
Selanjutnya, Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT) menyebutkan bahwa organisasi berfokus pada syiar dan dakwah, media, akademisi dan profesi, sosial dan entrepreneurship, serta memiliki gubernur-gubernur di wilayah-wilayah seluruh Taiwan.
FORMMIT baru saja mengadakan Festival Indonesia, bekerjasama dengan Salimah dan TGM. Organisasi ini juga menangani halal center, bekerjasama dengan rekanan, menginisiasi kesadaran akan makanan halal.
“Kami membentuk grup-grup online terkait informasi dan konsultasi tentang makanan halal di Taiwan. FORMMIT juga menginisiasi pengembangan aplikasi halal food yang sangat memudahkan pengguna untuk mengecek kehalalan produk di pasar Taiwan,” ujar Sekjen FORMMIT, Khotibul Umam.
Tak ketinggalan, seorang Professor dari National Chengchi University (NCCU), Prof Syuan Yuan Chiou, menceritakan latar belakang ketertarikan hingga kontribusinya pada kegiatan-kegiatan WNI di Taiwan.
Menurutnya, teman-teman Taiwan perlu mengetahui lebih banyak tentang muslimah Indonesia sehingga tidak terjadi stereoryping terhadap mereka yang berbeda keyakinan.
Semua kisah ini terungkap ketika Ormas-ormas Islam tersebut diundang oleh Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) dalam acara temu ramah bersama mitra. Pertemuan dilaksanakan di Kedai Sri Rahayu, Zhongzheng District, Taipei, yang merupakan rumah makan milik warga Indonesia di Taiwan. [Mh/Salimah]